Ganjar Kritik Riset yang Masih Lemah dan Kondisi Laboratorium Kesehatan Indonesia
Peristiwa | 17 Agustus 2021, 14:25 WIBPasalnya, kata dia, Covid-19 benar-benar menampar kesadaran, bahwa perjuangan harus terus dilakukan demi cita-cita kemandirian.
"Covid-19 ini mengajarkan pada kita semua, bahwa kita belum berdaulat dan belum mandiri dalam beberapa hal, salah satunya kesehatan," ucapnya.
Menurut Ganjar, percuma selama ini Indonesia menyebut diri sebagai bangsa besar, kalau ternyata riset saja masih lemah.
Percuma kita membanggakan diri sebagai bangsa adiluhung, kalau laboratoriumnya masih jadul, tidak bisa diadu di kancah dunia.
Baca Juga: Temui Paskibraka Jawa Tengah, Ganjar: Pulang Dari Sini, Adekmu Kamu Ajari Nyuci Baju!
"Mulai sekarang, ayo gotong royong, bahu membahu menyiapkan segala hal. Kita tingkatkan riset ilmu pengetahuan, kita perbanyak laboratorium dan tingkatkan kelasnya," tutur Ganjar.
"Apa kita tidak ingin bisa bikin obat-obatan sendiri, menciptakan vaksin, reagen, dan alat kesehatan sendiri? Masak untuk mencukupi kebutuhan masker saja kita harus impor? Apa kita tidak malu?."
Kedaulatan dan kemandirian bangsa, lanjut Ganjar, bukan hanya untuk sektor kesehatan saja. Sektor pertanian dan pangan, kemaritiman, energi sampai teknologi juga harus berdaulat dan mandiri.
Baca Juga: HUT Ke-71 Provinsi Jawa Tengah, Ganjar Serahkan Sejumlah Bantuan dan Penghargaan
Karena itu, menurutnya, sudah semestinya Indonesia menjadi lumbung pangan dunia, bukan sebagai penerima bantuan pangan.
"Kita ini mestinya jadi raja di lautan, bukan tempat pelarian apalagi ladang pencurian. Juga demikian untuk sektor energi dan teknologi," kata Ganjar.
"Semua nikmat yang tercurah di negeri ini, saya haqqul yakin, bisa jadi kendaraan untuk mewujudkan kedaulatan dan kemandirian di segala bidang."
Untuk itu, Ganjar menambahkan, momentum perayaan kemerdekaan ini harus menjadikan bangsa Indonesia melakukan evaluasi.
Baca Juga: Anies dan Ganjar Kembali Teratas di Survei Capres, Prabowo Terdepak
Dengan begitu, jika cobaan semacam ini datang di kemudian hari, Indonesia sudah lebih siap.
"Jangan sampai 10-20 tahun mendatang ketika misalnya terjadi pandemi lagi, kita masih sama seperti ini, terperosok dan terseok-seok seperti ini.
"Hanya keledailah yang akan jatuh ke lubang yang sama. Kita menolak jadi bangsa keledai. Kita Bangsa Indonesia, Garuda lambang negaranya. Garuda kita harus terbang, mengepakkan sayap menuju kejayaan."
Baca Juga: Elektabilitas Capres Tinggi, Ganjar Pranowo Merasa Tak Pantas Bahas Pilpres Saat Pandemi Covid-19
Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Purwanto
Sumber : Kompas TV