> >

Semburkan Awan Panas Guguran Sejauh 2.500 Meter, Status Gunung Merapi Masih Siaga

Peristiwa | 11 Agustus 2021, 04:15 WIB
Ilustrasi Gunung Merapi memuntahkan awan panas guguran. (Sumber: Dok. BPPTKG)

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Awan panas guguran kembali disemburkan oleh Gunung Merapi, Selasa (10/8/2021) pukul 20.27 WIB.

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat, jarak luncur awan panas guguran tersebut mencapai 2.500 meter ke arah barat daya.

"Awan panas guguran di Gunung Merapi tercatat di seismogram dengan amplitudo 55 mm dan durasinya 157 detik," kata Kepala BPPTKG Hanik Humaida dalam laporan tertulis, Selasa.

Berdasarkan laporan aktivitas Gunung Merapi periode pengamatan pukul 12.00 hingga 18.00 WIB, asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis hingga sedang dan tingginya 100 meter.

Baca Juga: Info Cuaca BMKG Sebut Sebagian Sumatera, Kalimantan, Sulawesi Berpotensi Hujan Lebat 10 Agustus 2021

Selain itu, terjadi pula kegempaan sebanyak 115 kali di sekitar Gunung Merapi dengan amplitudo  empat hingga 41 mm berdurasi 21 sampai 142 detik.

Adapun, hembusan terjadi sebanyak empat kali dengan amplitudo tiga hingga 5 mm dan durasinya mencapai 13.6 sampai 22.2 detik.

Sedangkan, aktivitas vulkanik dangkal terpantau muncul sebanyak tiga dengan amplitudo 30 hingga 53 mm dan durasinya sepuluh hingga 15.2 detik.

Sampai saat ini, BPPTKG pun masih menetapkan aktivitas Gunung Merapi pada status Siaga atau Level III.

Baca Juga: Sedia Payung, Prakiraan Cuaca BMKG: DKI Jakarta 10 Agustus 2021 Cerah Berawan dan Hujan

Dengan potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara hingga barat daya sejauh maksimal 3 km ke arah sungai Woro dan sejauh 5 km ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.

Lalu, apabila erupsi eksplosif terjadi, lontaran material vulkanik juga akan menjadi ancaman karena dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Maka dari itu, masyarakat diimbau untuk tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya dan mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi.

Terlebih saat terjadi hujan di seputaran Gunung Merapi, kewaspadaan akan bahaya lahar mesti ditingkatkan oleh masyarakat setempat.

Baca Juga: Gempa 5,3 M Guncang Gunungkidul DIY, Aktivitas Gunung Merapi Aman

 

Penulis : Aryo Sumbogo Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU