> >

Anies Ngotot Gelar Formula E Juni 2022, Begini Kata Pengamat Politik

Update | 10 Agustus 2021, 13:06 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meninjau Posko PPKM di Kelurahan Jati Pulo, Jakarta Barat, Kamis (24/6/2021). (Sumber: Instagram Anies Baswedan)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan merilis Instruksi Gubernur DKI Jakarta Nomor 49 Tahun 2021 tentang Penyelesaian Isu Prioritas Daerah Tahun 2021 - 2022 yang diteken pada Rabu (4/8/2021) lalu. 

Pada Instruksi Gubernur tersebut, ajang Formula E menjadi isu kedua yang diprioritaskan setelah isu perubahan rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) 2017-2022.

"Isu Formula E, target keluaran yaitu terselenggaranya lomba Formula E, target waktu Juni 2022," tulis Anies dalam Instruksi Gubernur tersebut. 

Pengamat politik, Yunarto Wijaya, memandang hal ini dari dua sisi yakni kontreks branding dan politik citra. 

"Kita bisa lihat Anies ngotot sekali ingin melakukan ini sebelum masa pandemi," kata Yunarto saat dihubungi oleh wartawan, Senin (9/8/2021). 

Menurut Yunarto, penyelenggaraan Formula E di akhir masa jabatan Anies sebagau Gubernur merupakan bentuk panggung besar menuju Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. 

"Dari kacamata pertama ini bagian dari politik panggung besar Anies menuju 2024," ujarnya, dilansir dari Kompas.com. 

Baca Juga: Gubernur Anies Instruksikan Formula E Digelar Juni 2022, Wagub Ariza: untuk Ulang Tahun Jakarta

Yunarto menambahkan, ada kemungkinan hal ini sudah direncanakan sejak awal sebagai bagian dari pencitraan level nasional.

"Walaupun saya pribadi melihat ini bisa jadi bumerang, karena dalam kondisi pandemi hal yang sifatnya seremonial bisa dianggap sebagai pemborosan dan tidak terlalu mengena dengan masyarakat," kata Yunarto. 

Tetapi, menurut Yunarto, hal ini juga bisa dilihat sebagai bentuk pertanggungjawaban Pemprov DKI terhadap kewajiban yang sudah ditandatangani. 

"Karena kan sudah ada uang yang keluar di situ, sudah ada commitment fee yang sudah keluar," kata Yunarto. 

Jika ajang tersebut batal, akan muncul permasalahan dalam konteks laporan keuangan dan secara hukum. Ditambah lagi uang commitment fee tidak dapat dikembalikan, padahal jumlahnya cukup besar dan dapat digunakan untuk kepentingan lain, seperti pandemi Covid-19. 

Di sisi lain, jika berhasil diselenggarakan, commitment fee tidak terbuang secara percuma. 

"Maju kena mundur kena, tapi dia lihat sekalian saja digunakan sebagai panggung besar," ujarnya. 

Baca Juga: Anies Instruksikan Bawahan, Balapan Formula E Harus Terselenggara Juni 2022

 

Penulis : Hasya Nindita Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV/Kompas.com


TERBARU