Dua Anak Nelayan Pulau Marore 5 Jam Arungi Lautan Demi Jadi Prajurit TNI AL
Peristiwa | 30 Juli 2021, 07:45 WIBSULAWESI UTARA, KOMPAS.TV- Komandan Pos Angkatan Laut (Danposal) Marore Letda Laut (P) Suendra terlihat bangga saat melihat Septianus Mendome dan Keril Barhama, siap berangkat menuju ke Pangkalan TNI AL Tahuna di Bungalawang, Tahuna, Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, Kamis (29/7/2021).
Kedua pemuda anak nelayan Pulau Marore itu akan melanjutkan perjuangan untuk ikut test menjadi prajurit TNI Angkatan Laut sebagai peserta seleksi Calon Bintara (CABA) Gelombang II Tahun Ajaran (TA) 2021. Septianus dan Keril tampak ditemani oleh kedua orang tua mereka.
Kedua anak muda itu menjadi simbol kegigihan untuk meraih cita-cita. Itulah yang membuat Letda Laut (P) Suhendra ikut bangga.
Baca Juga: Istri Korban Pembunuhan oleh 6 Anggota TNI AL Kembali Jalani Pemeriksaan di Mapolres Purwakarta
"Kami haru dengan keduanya karena mereka dari keluarga nelayan yang hidup dengan kondisi pas-pasan. Namun kami bangga dengan semangat mereka untuk bertekad bergabung mengabdi kepada NKRI sebagai calon prajurit TNI Angkatan Laut,” terang Letda Laut (P) Suendra.
Bahkan atas rasa kebanggaannya itulah, Danposal Marore Letda Laut (P) Suendra seizin Komandan Lanal (Danlanal) Tahuna Kolonel Laut (P) Sobarudin M.Tr.Hanla memfasilitasi keduanya dengan memberikan pengarahan dan mengantarkan keduanya menggunakan Pamboat.
“Sebelum pemberangkatan menuju Lanal Tahuna untuk mendapat pembekalan, kami bersama anggota di Posal Marore memberikan pengarahan terlebih dahulu,” tegas Letda Suendra.
Kata Suendra, untuk bisa mencapai Lanal Tahuna dengan menggunakan Pamboat, kedua pemuda pulau peserta seleksi CABA ini minimal harus menempuh waktu sekitar lima jam mengarungi lautan.
Selanjutnya, dari Lanal Tahuna menuju Lantamal VIII Manado, keduanya harus kembali menempuh jarak sekitar 12 jam dengan menggunakan kapal cepat.
“Untuk Marore menuju Lamtamal Manado sebenarnya ada kapal perintis dan bisa ditempuh dengan 23 jam transit di sejumlah pulau. Namun karena faktor cuaca buruk dan jadwal yang tidak tentu (bisa antara semingu sekali bahkan sebulan sekali), apalagi dengan adanya PPKM sehingga terpaksa keduanya menggunakan pamboat,” ujar Letda Suendra.
Baca Juga: Gunakan Kapal TNI AL Datangi Warga Pesisir Untuk Divaksin
Sedangkan untuk jarak antara Kepulauan Marore hingga Lantamal VIII Manado, keduanya harus menempuk jarak sekitar 369 kilometer.
Medan lautan yang berat, cuaca buruk dengan gelombang tinggi dan angin kencang yang muncul tiba-tiba, kata Letda Suendra menjadi tantangan dan risiko yang harus dilewati anggota dan kedua calon peserta seleksi CABA.
“Mudah-mudahan dengan perjuangan, tekat dan semangat yang kuat, keduanya bisa mengikuti seluruh proses mulai dari pembekalan dasar dan pelatihan di Lanal Tahuna hingga lolos sebagai bintara TNI AL,”ujar Letda Suendra berharap.
Sehingga lanjut Letda Suendra, dengan harapan lolosnya kedua pemuda, ini bisa membuktikan bahwa anak pulau di ujung perbatasan antara Indonesia dengan Philipina bisa membanggakan daerahnya dan mampu menunjukkan dedikasinya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Tentunya juga sesuai tekat dan cita-cita mereka untuk bisa membanggakan orang tua dan merubah nasib kehidupan mereka,” pungkas Letda Suendra.
Penulis : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV