> >

Polda Metro: BOR Wisma Atlet Turun Jadi 68 Persen, Masyarakat Diminta Tetap Kurangi Mobilitas

Update | 26 Juli 2021, 11:43 WIB
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus saat jumpa pers secara virtual, Selasa (6/7/2021) (Sumber: Kompas TV/Nurul Fitriana)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Polda Metro jaya mengungkapkan bed occupancy rate (BOR) atau keterisian tempat tidur di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat sudah turun menjadi 68 persen.

Sebelumnya, BOR Wisma Atlet mencapai angka 90 persen. 

Meskipun begitu, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus, mengimbau masyarakat untuk tetap mengurangi mobilitas agar terus memutus mata rantai penularan Covid-19. 

"Kita harapkan kesadarannya nonesensial dan kritikal, kerja di rumah saja, upaya untuk memutus mata rantai cuma satu saja, kurangi mobilitas. Kita sudah lihat (kasus Covid-19) di Jakarta sudah mulai menurun," ujar Yusri kepada wartawan, Senin (16/7/2021).

Baca Juga: Terus Menurun, Wisma Atlet Kini Tampung 3.929 Pasien Covid-19

Selain keterisian Wisma Atlet yang terus mengalami penurunan, jumlah kasus harian di DKI Jakarta juga terus menurun. 

"Terakhir kemarin Jakarta 5.900 (kasus Covid-19) kita harapkan turun terus," kata Yusri. 

Seperti yang diketahui, pemerintah resmi memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 hingga 2 Agustus 2021 mendatang. 

Yusri menegaskan, pihak kepolisian akan tetap melakukan penyekatan di sejumlah ruas jalan, pintu keluar tol dalam kota dan daerah perbatasan DKI Jakarta hingga PPKM level 4 berakhir.

"Jadi penyekatan tetap dilaksanakan di titik-titik penyakatan, tetap tidak berubah, cara bertindak juga tidak berubah masih sama," kata Yusri.

Baca Juga: Perpanjangan PPKM, Polisi Tetap Lakukan Penyekatan di Jakarta Barat

Ia juga meminta masyarakat untuk mematuhi aturan yang ditetapkan oleh pemerintah. 

"Tanggal 2 (Agustus) (kasus) turun bisa saja relakasasi PPKM level turun. Utamanya sinergitas pemerintah, aparat keamanan baik TNI, Polri dan juga masyarakat taat prokes 5 M," kata Yusri.

"Kemudian biar kami aparat bekerja di lapangan yang 3 T (Testing, Treacking, dan Treatment). Harapan kami masyarakat mau patuh mau disiplin ini upaya memutus mata rantai Covid-19," lanjut Yusri.

Penulis : Hasya Nindita Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV


TERBARU