> >

Masih Ada Masjid Gelar Shalat Ied, Gubernur Anies: Pengurus Masjid Sadarilah RS Sudah Penuh

Agama | 20 Juli 2021, 15:23 WIB
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, ucapkan Selamat Idul Adha 1442 H, Selasa (20/7/2021). (Sumber: Tangkapan Layar Instagram @aniesbaswedan)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, meminta agar para pengurus masjid yang masih menyelenggarakan sholat ied pagi tadi, Selasa (20/7/2021), untuk menyadari bahwa saat ini Rumah Sakit (RS) sudah penuh. 

"Kepada pengurus masjid, sadarilah rumah sakit ini sudah penuh, rumah sakit itu penuh," kata Anies saat menyerahkan hewan kurban di RPH Dharma Jaya, Selasa. 

Anies menekankan bahwa ini bukan hanya soal pelarangan saja, namun juga terkait potensi penularan yang tinggi jika terpapar virus corona.

"Jadi ini bukan soal dilarang saja tempatnya, kalau sakit sulit sekarang, saya anjurkan kepada semua, mengingatkan bukan saja potensi penularan, tetapi, kalau terpapar dan sakit risikonya tinggi sekali," kata Anies. 

Baca Juga: Gubernur Anies Minta Warga Jakarta Tidak Menonton dan Mendatangi Tempat Pemotongan Hewan Kurban

Anies juga berharap agar semua pihak dapat memahami tinggi risiko penularan Covid-19 jika terjadi kerumunan.

"Inilah saya berharap semuanya sadari risiko penularan, jadi nanti kita sama sama mementingkan syariat terlaksana dengan baik tapi keselamatan juga terjaga," kata Anies. 

Sebelumnya diberitakan, Anies mengimbau agar seluruh warga dapat merayakan Idul Adha di rumah masing. Ia meminta agar semua shalat di rumah masing-masing dan tidak ada yang menonton atau mendatangi tempat penyembelihan hewan kurban. 

"Saya minta kepada seluruh masyarakat tidak perlu mendatangi, menonton, karena itu menimbulkan kerumunan dan berpotensi penularan (Covid-19)," kata Anies melalui rekaman suara, Senin (19/7/2021).

Baca Juga: Iduladha Tahun Ini, Gubernur Anies Kurban Sapi di Empat Lokasi Berbeda

Pengelola juga diminta langsung membagikan jatah hewan kurban ke rumah masing-masing warga untuk mengindari timbulnya kerumunan.

"Kepada para pengelola daging, hasil pemotongan kurban (diberikan langsung) ke rumah penerima. Tidak perlu melakukan pembagian di tempat-tempat tertentu yg menimbulkan kerumunan," ujarnya. 

Penulis : Hasya Nindita Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU