Varian Delta Sudah Ada di 8 Daerah Jateng, Ganjar Minta Masyarakat Jangan Turun ke Jalan
Berita daerah | 13 Juli 2021, 10:06 WIBSEMARANG, KOMPAS.TV - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan varian Delta Covid-19 sudah menyebar di delapan daerah di Jateng.
Menurut pemaparannya, hasil sampel yang diambil untuk dites whole genome sequencing (WGS) dari 106 pasien Covid-19 di beberapa kabupaten/ kota terdapat 95 sampel positif varian Delta.
Adapun daerah yang sampelnya menunjukkan varian Delta di antaranya Kudus, Salatiga, Jepara, Grobogan, Magelang, Kota Magelang, Karanganyar, dan Surakarta.
"Kalau sudah begini, ini alert buat kita untuk semakin waspada," kata Ganjar yang dikutip dari laman Pemprov Jateng, Selasa (13/7/2021).
Melihat kondisi tersebut, Ganjar meminta antar bupati/ wali kota melakukan kebijakan seragam untuk dapat mencegah penularan Covid-19 di Jateng.
Tak hanya itu, dia juga mengimbau kepada seluruh industri untuk dapat menaati peraturan yang berlaku selama penerapan PPKM Darurat ini.
"Saya minta Industri juga patuh betul pada aturan yang berlaku, yang kritikal esensial harus mengikuti ketentuan, tidak boleh ada kerumunan,” tegas dia.
Baca Juga: Pantau PPKM, Ganjar: Saya Tahu Sampeyan Ganteng, Tapi Harus Pakai Masker
Menurut penjelasannya, pihak kepolisian juga akan menambah lokasi-lokasi penyekatan di beberapa daerah di Jateng.
Dia juga meminta jajarannya dari level atas sampai tingkat desa dan kecamatan untuk terus melakukan komunikasi dan edukasi pada masyarakat.
“Masyarakat bisa diedukasi untuk tidak keluar dari wilayah itu. Sehingga tidak banyak yang turun ke jalan. Sebab kalau sudah turun ke jalan, pergi ke kota, ini kan terjadi mobilitas tinggi," ucap Ganjar.
Mengingat, lanjut dia, jika dilihat dari data google, mobilitas masyarakat di Jateng masih relatif tinggi.
Sebab itu, agar dapat menekan laju penularan Covid-19, Ganjar meminta kepada seluruh masyarakat untuk dapat mengurangi pergerakan selama PPKM Darurat ini.
Baca Juga: Paket Obat untuk Isoman Segera Disalurkan, Ganjar Minta Masyarakat Segera Lapor
Di sisi lain, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jateng, Yulianto Prabowo menambahkan, belum ada varian berbahaya lain selain varian Delta di Jateng.
“Selain varian Delta belum ada, tapi itu saja sudah sangat berbahaya," tegas Yulianto.
Mengingat varian Delta sangat cepat penularannya, yang lebih bahaya varian ini juga menyerang anak-anak.
Dari data yang ada, sebanyak 23 sampel varian Delta adalah sampel anak-anak, sementara sisanya dewasa.
“Ada bayi yang usianya baru enam bulan, positif varian delta. Ada yang balita, ada yang remaja. Di bawah 17 tahun cukup banyak, dari sampel yang kami ambil, semuanya delta,” jelasnya.
Baca Juga: Masih Banyak Warga Jateng Ngeyel Aturan PPKM Darurat, Ganjar Pranowo: Kasih Edukasi Harus Sabar
Penulis : Isnaya Helmi Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV