> >

Tak Hanya di Kudus, Ganjar Sebut Varian Delta Sudah Ditemukan di Beberapa Wilayah Jateng

Update corona | 13 Juli 2021, 08:50 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. (Sumber: KOMPAS.com/RISKA FARASONALIA)

SEMARANG, KOMPAS.TV - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo menyebut varian baru Covid-19 yaitu varian Delta sudah ditemukan di beberapa wilayah di Jateng.  

Ganjar menjelaskan sejumlah daerah yang mengirimkan sampel untuk uji genome sequencing, hasilnya menyatakan varian delta ada di sana.

Melihat adanya temuan tersebut, Ganjar mengingatkan untuk seluruh masyarakat Jateng agar semakin waspada dan lebih ketat menerapkan protokol kesehatan. 

“Hampir seluruh sampel kemarin yang kita kumpulkan dari beberapa kabupaten/ kota, ternyata hampir semuanya varian delta. Kalau sudah begini, ini alert buat kita untuk semakin waspada,” kata Ganjar, dikutip dari laman Pemprov Jateng, Selasa (13/7/2021). 

Menurut penjelasannya, terdapat 106 sampel dari beberapa kabupaten/ kota yang dites genome sequencing. Dari jumlah itu, 95 sampel positif varian delta.

Baca Juga: Paket Obat untuk Isoman Segera Disalurkan, Ganjar Minta Masyarakat Segera Lapor

Ganjar menekankan yang lebih membahayakan yakni varian ini telah menyerang anak-anak di bawah usia 17 tahun.

"Sebanyak 23 sampel varian delta adalah sampel anak-anak, sementara sisanya dewasa,” tegas Ganjar.

Lebih lanjut, Gubernur Jateng ini memaparkan daerah mana saja yang sampelnya menunjukkan varian delta.

“Salatiga ada enam (sampel) yang dites, hasilnya lima (sampel) varian delta. Jepara ada tiga (sampel), semuanya varian delta. Grobogan dua sampel, semuanya varian delta," ucap Ganjar.

"Magelang dua sampel, dua-duanya varian delta. Koa Magelang dan Karanganyar masing-masing tiga sampel, semuanya varian delta. Dan terakhir Solo dengan 16 sampel, semuanya varian delta,” sambungnya. 

Baca Juga: Meski Kasus Covid-19 di Jawa Tengah Menurun, Ganjar Tetap Bersiap untuk Skenario Terburuk

Varian delta yang sudah menyebar di beberapa daerah ini menunjukan bahwa presentase varian tersebut di Jateng cukup tinggi dan diduga menjadi penyebab tingginya angka penularan kasus akhir-akhir ini.

Sebab itu dia meminta seluruh masyarakat mengurangi mobilitas di tengah penerapan PPKM Mikro Darurat ini.

Diharapkan dengan menurunnya mobilitas masyarakat dapat membantu dalam menekan laju penularan Covid-19 di Jateng. 

"Masyarakat harus lebih tahu soal ini. Memang tidak enak, tidak nyaman. Tapi kita harus melakukan itu, sebab kalau tidak, ini akan membahayakan semuanya,” tegas Ganjar.

Baca Juga: Cadangan Oksigen Jateng Hilang 60 ton, Ganjar Pranowo Langsung Turun Tangan

Penulis : Isnaya Helmi Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU