KNKT Dalami Tenggelamnya KMP Yunicee di Selat Bali
Peristiwa | 1 Juli 2021, 09:10 WIBBANYUWANGI, KOMPAS.TV - Tim Keselamatan Pelayaran pada Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) melakukan investigasi tenggelamnya KMP Yunicee di Selat Bali.
Ketua Tim Investigator Keselamantan Pelayaran KNKT, Bambang Irawan mengatakan invertigasi khusunya hususnya difokuskan terkait adanya penumpang yang tidak masuk manifes atau dokumen jasa angkutan pelayaran.
"Kami akan mencari tahu (penumpang tidak masuk manifes) kenapa bisa terjadi seperti itu? Karena ini berhubungan dengan keselamatan seluruh penumpang dan ABK. Jadi penumpang ini harus jadi prioritas, karena di sini ini kapal penyeberangan," kata Bambang seperti dilansir dari ANTARA, Kamis (1/7/2021).
Baca Juga: Hari Kedua Pencarian, Tim SAR Gabungan Temukan Tiga Jenis Barang Milik KMP Yunicee
Tugas utama Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), menurut Irawan, mengumpulkan berbagai data kecelakaan laut yang menimpa KMP Yunicee, sesuai amanah Undang Undang Nomor 17 Tahun 2018 Pasal 256/257.
"Pada intinya KNKT mengumpulkan berbagai data, baik dari perusahaan pelayaran, ABK, termasuk kondisi cuaca saat itu, dan prosedur pemuatannya serta data lainnya," katanya.
Hingga hari ketiga tenggelamnya KMP Yunicee di Selat Bali, dari 57 penumpang termasuk ABK, tercatat ada 39 penumpang ditemukan selamat, tujuh penumpang meninggal dunia dan 11 orang lainnya belum ditemukan.
Kendati begitu, Irawan menegaskan bahwa KNKT belum bisa memberikan pernyataan penyebab tenggelamnya KMP Yunicee. Karena tim invetigator harus memperoleh data dan investigasi dari berbagai pihak dan selanjutnya dilakukan analisa bersama sehingga menjadi kesimpulan.
"Kami tidak bisa memberikan pernyataan penyebabnya sekarang, karena masih terlalu dini. Jadi, kami akan mencari dulu data-data semuanya dan dipelajari dan dianalisa, nantinya baru ada kesimpulan," tuturnya.
Untuk mendalami kedajian tersebut, pihak KNKT juga akan mengecek riwayat perawatan KMP Yunicee maupun kondisi terakhir kapal feri lintas Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk itu.
"Kapal itu kan ada dokumen perawatannya, bagaimana kondisi terakhir. Itu semua ada dokumen, kami akan pelajari di dokumen itu apakah terus diperbarui atau tidak," katanya.
Baca Juga: Satu Keluarga Jadi Korban KMP Yunicee, Jenazah Ibu dan Satu Anak Dimakamkan di Karangasem Bali
Penulis : Hedi Basri Editor : Purwanto
Sumber : Kompas TV