> >

Varian Delta Sudah Ditemukan di 9 Daerah Jabar, Ridwan Kamil Imbau Masyarakat Perkuat Prokes

Peristiwa | 1 Juli 2021, 07:31 WIB
Gubernur Jabar Ridwan Kamil memimpin Rapat Koordinasi Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah Provinsi Jabar di Makodam III Siliwangi, Kota Bandung, Senin (18/1/2021). (Sumber: Humas Pemprov Jabar)

BANDUNG, KOMPAS.TV - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menungkapkan Covid-19 B.1.617.2 atau varian delta  setidaknya sudah ditemukan di 9 daerah di Jabar. 

Hal itu kata Ridwan Kamil,  berdasarkan  pemeriksaan pengurutan genom secara keseluruhan (whole genome sequencing/WGS).

Adapun sembilan daerah yang dimaksud yakni, Kabupaten Bandung, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Bandung Barat, Kota Bandung, Kota Depok, Kabupaten Karawang dan Subang.

Pria yang akrab disapa Kang Emil ini juga menuturkan berdasarkan laporan yang diterima dari pihak Rumah Sakit Borromeus, virus varian delta ternyata sudah mencecar generasi muda.

“Varian delta sudah mendapati pasien muda berdasarkan laporan dari RS Borromeus. Tapi, cepat sembuhnya,” kata Kang Emil dikutip dari laman Pemprov Jabar, Kamis (1/7/2021). 

Menurutnya, varian dari Covid-19 yang pertama kali terdeteksi di India ini lebih cepat menular dari varian lainnya. 

Baca Juga: Ridwan Kamil Siapkan Lockdown Jawa Barat Tingkat RT dan RW

Sebab itu, dia mengimbau masyarakat untuk memperkuat penerapan protokol kesehatan (Prokes) 5M untuk menekan laju penularan Covid-19. 

“Virus varian delta itu sama, menularnya cepat, mematikannya ternyata kalau dilawan dengan prokes tidak akan menular,” tegas Kang Emil. 

Sementara itu, terkait stok oksigen  Kang Emil mengatakan di wilayah Jawa Barat masih aman. Menurutnya, manajemen distribusi oksigen menjadi tantangan yang harus segera diselesaikan. 

"Jabar juga turut membantu suplai oksigen ke Jawa Tengah yang alami kekurangan stok," ungkap dia. 

Kang Emil pun mengimbau masyarakat yang sedang menjalani isolasi mandiri (isoman) untuk tidak berlomba-lomba menstok tabung oksigen. 

"Kita dahulukan kepada rumah sakit yang memang menurut kajian dokter dia perlu menggunakan tabung oksigen. Kalau yang isoman berasumsi sendiri untuk cadangan dan lain-lain nanti menimbulkan kewalahan suplai untuk rumah sakit yang lebih darurat," jelasnya. 

Baca Juga: Tekan BOR RS, Ridwan Kamil Siapkan Hotel Grand Asrilia untuk Tampung Pasien Covid-19 Gejala Ringan

Penulis : Isnaya Helmi Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU