Satu Keluarga Jadi Korban KMP Yunicee, Jenazah Ibu dan Satu Anak Dimakamkan di Karangasem Bali
Peristiwa | 30 Juni 2021, 17:22 WIBBALI, KOMPAS.TV - Jenazah Ibu dan satu anak korban kecelakaan laut Kapal Motor Penumpang (KMP) Yunicee akan dimakamkan di Lingkungan Dangin Sema, Karangasem, Bali.
Ibu Diah Ari Meiyani (31) dan anak pertamanya Bunga Cinta Ramadhani (15) merupakan satu keluarga yang menjadi korban kapal tenggelam di Selat Bali pada Selasa (29/6/2021).
"Iya, (di KMP Yunicee) ada satu keluarga yang isinya lima orang. Ada pasangan suami istri, dan anaknya yang berumur dua tahun, ada yang 4,5 tahun mau masuk TK tahun ini. Tapi selain ibunya, anak pertama yang SMP kelas 2 juga sudah ditemukan," kata keluarga korban bernama Ardiansyah dikutip dari Antara, Rabu (30/6/2021).
Baca Juga: Satu Keluarga Jadi Korban Tenggelamnya KMP Yunicee di Selat Bali
Menurut Ardiansyah, tiga anggota keluarga lainnya masih dalam pencarian. Ketiga orang itu, yakni suami Diah Ari, Gatot Pujianto (32), anak kedua Rafasa Putra Pujianto (5), dan anak ketiga Aisah Putri (4).
Ardiansyah juga mengatakan pemakaman ibu dan anak pertama ini akan dilaksanakan bersamaan. Namun saat ini, pihak keluarga masih menunggu kedatangan jenazah Bunga Cinta Ramadhani. Sebab, jenazah Diah Ari Meiyani sudah lebih dulu ada di rumah duka.
Korban KMP Yunicee itu berasal dari Karangasem. Diketahui, Gatot Pujianto bekerja sebagai pengusaha percetakan di Kelurahan Subagan, Karangasem. Sedangkan istrinya Diah Meiyani bekerja di RSUD Karangasem sebagai tenaga administrasi.
Pihak keluarga berharap tiga anggota keluarga lainnya bisa ditemukan.
Baca Juga: KRI Rigel Ungkap Lokasi Bangkai KMP Yunicee: Tenggelam di Dasar Selat Bali Kedalaman 78 Meter
"Kami pihak keluarga berharap dan berdoa bersama semoga suami dan kedua anaknya bisa segera ditemukan," katanya.
Diberitakan Kompas TV sebelumnya, insiden tenggelamnya Kapal Motor Penumpang (KMP) Yunicee di perairan Selat Bali di sekitar Pelabuhan Gilimanuk pada Selasa (29/6/2021) pukul 19.12 WITA berlangsung sangat cepat. Hanya 5 menit kapal jenis feri penyeberangan itu karam.
Kepala Kantor Syahbandar Otoritas Pelabuhan (KSOP) Tanjungwangi Banyuwangi Benyamin Ginting mengatakan, dugaan sementara kapal tenggelam setelah terseret arus atau ombak laut yang tinggi di perairan dekat Pelabuhan Gilimanuk.
Hal itu seperti keterangan yang disampaikan kepala kamar mesin (KKM) yang selamat.
Baca Juga: Gubernur Bali Cium Indikasi Dugaan Kelebihan Muatan jadi Penyebab Tenggelamnya KMP Yunicee
"Gelombang tinggi tiga sampai lima meter. Kapal ini terseret arus ke selatan. Kemungkinan itu yang menyebabkannya," kata Benyamin di Pelabuhan Ketapang, Selasa malam.
Diketahui kapal ini mengangkut 57 orang yang terdiri dari 13 orang kru, tiga orang petugas kantin dan 41 orang penumpang.
Hingga saat ini yang terevakuasi selamat sebanyak 39 orang, meninggal dunia tujuh orang, dan masih dalam pencarian 11 orang.
Penulis : Nurul Fitriana Editor : Fadhilah
Sumber : Kompas TV