Sebelum Tewas Dibakar, Istri Cerita ke Ibunda Bripka IPS Kerap Todongkan Pistol Saat Marah
Kriminal | 28 Juni 2021, 00:00 WIBSORONG, KOMPAS.TV - Seorang ibu rumah tangga yang tinggal di Distrik Sorong, Kepulauan Kota Sorong, Papua Barat, berinisial BS tewas setelah dibakar suaminya yang merupakan anggota polisi berinisial Bripka IPS.
Diketahui, wanita berusia 28 tahun itu dibakar hidup-hidup oleh Bripka IPS pada Jumat (28/5/2021) pagi sekitar pukul 08.00 WIT di rumah dinas Komplek Asrama Polisi daerah setempat.
Baca Juga: Bripka IPS Bakar Istri Lalu Memeluknya dan Bilang Ingin Mati Berdua, Diduga karena Terlilit Utang
Ibunda korban bernama Nursida mengatakan dirinya mengenal suami anaknya Bripka IPS sebagai pria yang ramah.
Namun setelah menikah, anaknya BS bercerita kepadanya bahwa Bripka IPS kerap menodongkan senjata api atau pistol jika sedang marah terhadap korban.
Tak hanya itu, kata Nursida, pernah juga anaknya diancam menggunakan senjata tajam jenis parang.
Karena perlakuan suaminya yang demikian, membuat korban ketakutan. Lalu menyimpan senjata api milik suaminya.
Baca Juga: Polisi di Sorong Bunuh Istrinya karena Banyak Utang
Adapun insiden pembakaran yang menimpa anaknya, kata Nursida, saat itu BS sedang bermain ponsel di kamarnya. Tiba-tiba datang Bripka IPS membakar korban.
Saat tubuh BS dilalap api, Bripka IPS sempat memeluk tubuh istrinya sambil berkata ingin mati berdua saja.
"Suaminya sempat memeluknya dalam keadaan terbakar sambil berkata, kita berdua mati sudah," kata Nursida dikutip dari Kompas.com pada Minggu (27/6/2021).
Baca Juga: Suami yang Dibakar Istri Tak Mampu Bertahan, Meninggal Dunia 3 Hari Lalu
Saat dipeluk suaminya, kata Nursida, anaknya BS melakukan perlawanan. Ia melarikan diri, lalu menceburkan dirinya ke sebuah drum berisi air.
"Ia melarikan diri dalam keadaan tubuh terbakar melewati pintu belakang rumah, lalu menceburkan dirinya ke drum berisi air," ucap Nursida.
Selain itu, kata Nursida, korban BS juga sempat berteriak meminta tolong kepada suaminya.
Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV