Gibran Tak Hadiri Acara Bulan Bung Karno, Pilih ke Jakarta Antar Proposal Proyek Pembangunan Solo
Politik | 20 Juni 2021, 20:13 WIBSOLO, KOMPAS.TV - Mendapat undangan untuk menghadiri peringatan acara Bulan Bung Karno, Minggu (20/6/2021), Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dikabarkan tak hadir dalam kegiatan yang diadakan DPC PDI Perjuangan (PDIP) Solo tersebut.
Putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu ternyata diketahui berada di Kota Jakarta guna mengantarkan sejumlah proposal proyek pembangunan di kota yang dipimpinnya itu.
Menurut Sekretaris DPC PDIP Solo Teguh Prakosa, Gibran diketahui sedang ada agenda lain dalam waktu bersamaan sehingga tidak dapat menghadiri kegiatan tersebut.
Baca Juga: 100 Hari Kepemimpinan Gibran di Solo dan Bobby Nasution di Medan, Apa Saja yang Dilakukan?
Ia menjelaskan, rangkaian acara dilakukan salah satunya menanam pohon sala di Jalan Ir Juanda, Jebres, Solo.
Namun, seremonial acara tersebut dilakukan di Kantor DPC PDIP Solo, kawasan Brengosan.
Ternyata tak hanya Gibran, Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi 'Rudy' Rudyatmo yang turut diundang, juga tidak hadir pada acara tersebut.
"Beliau (Rudy) ada kegiatan kerja bakti di Kelurahan Pucang Sawit, sedangkan Mas Gibran berada di Jakarta," jelas Teguh yang akhirnya memimpin kegiatan penanaman pohon sala itu, Minggu (20/6/2021).
Teguh yang juga Wakil Wali Kota Solo itu mengungkapkan, Gibran sudah tidak hadir dalam rangkaian kegiatan Bulan Bung Karno sejak Jumat (18/6/2021).
Baca Juga: Kisah Tanda Kerokan di Leher Gibran Menandai Tepat 100 Hari Jadi Wali Kota Solo: Aku Masuk Angin
Dalam momen tersebut sebenarnya akan ada kegiatan yang melibatkan Gibran dengan Rudy yang merupakan dua tokoh partai tersebut.
Kegiatan yang dimaksud adalah pertandingan eksibisi tenis meja antara pasangan Gibran-Teguh melawan pasangan Rudy-Budi Prasetyo. Namun, kegiatan tersebut belum bisa dilaksanakan.
Sementara itu, lanjut Teguh, agenda Gibran ke Jakarta yakni untuk mengantar proposal beberapa proyek di Kota Solo.
"Proposal yang harus diselesaikan di Kementerian untuk disampaikan supaya ada kepastian pembangunan-pembangunan di Solo di 2021 maupun 2022," urai Teguh.
Ia menjelaskan, proposal yang diantarkan Gibran tersebut seperti proyek rel layang di Simpang Joglo, pembuatan rumah hunian di Mojo.
Selain itu, jembatan arah Ngemplak untuk lanjutan kereta rel listrik (KRL) menuju Stasiun Jebres dan Stasiun Palur.
Baca Juga: Curhatan Selvi Ananda, Istri Wali Kota Solo Gibran: Jan Ethes Selalu Tanya Keberadaan Sang Ayah
Teguh mengatakan, tidak ada persoalan tidak hadirnya Rudy yang mantan Wali Kota Solo itu dan Gibran di acara peringatan Bulan Bung Karno DPC PDIP Solo.
"Jadi tak ada masalah tentang kehadiran," jelas Teguh seperti dikutip dari TribunSolo.
Sebagaimana diketahui, setelah dilantik menjadi Wali Kota Solo, Gibran memang langsung menggenjot sejumlah program pembangunan di Kota Bengawan. Salah satunya pembangunan rel layang di persimpangan kereta api sebidang Simpang Palang Joglo.
Melansir Kompas.com, peletakan batu pertama pembangunan rel layang atau rel elevasi itu akan dimulai pada Juli 2021.
Kepastian waktu pembangunan rel layang Palang Joglo diperoleh setelah Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menggelar rapat koordinasi dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Kamis (4/3/2021).
"Targetnya Pak Menteri (Budi Karya) Juli 2021 groundbreaking (rel layang) Palang Joglo," kata Gibran di Solo, Jawa Tengah, Jumat (5/3/2021).
Baca Juga: Usai Copot Lurah, Sekarang Giliran Sopir Bus BST yang Dipecat Gibran, Ini Alasan Wali Kota Solo
Menurut perkiraan lahan yang harus dibebaskan ada sekitar 19.000 meter persegi atau sekitar 400 hunian untuk pembangunan rel layang.
Rencananya pembangunan rel layang itu akan dikerjakan di satu jalur terlebih dahulu dengan masa konstruksi selama 18 bulan.
Adapun mengutip pemberitaan TribunSolo, Dirjen Perkeretaapian Kemenhub memperkirakan kebutuhan anggaran untuk penertiban sebesar Rp 15 miliar.
Kurang lebih 537 bidang dengan total luasan 10.724,5 meter persegi akan terkena penertiban pembangunan proyek rel layang Joglo.
Sementara, kebutuhan anggaran untuk pembebasan lahan diperkirakan sebesar Rp 92,7 miliar. Itu berdasarkan usulan Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN).
Kurang lebih 88 bidang akan dibebaskan dengan total luasan 9.003 meter persegi itu.
Baca Juga: Di Solo, Karantina Pemudik Gunakan Satu Hotel Mewah Bintang 4, Gibran: Kalau Kurang Ya Ditambahi
Penulis : Gading Persada Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV