> >

Pasien Penderita Kusta di Asmat Papua Capai 136 Orang Sejak Januari

Berita daerah | 15 Juni 2021, 16:44 WIB
Pelayanan kesehatan bagi penderita kusta di Kampung Pupis, Distrik Sawa Erma, Kabupaten Asmat. (Sumber: Kompas.id/YAYASAN ALFONS SUWADA ASMAT)

JAYAPURA, KOMPAS.TV – Pasien penderita kusta di Kabupaten Asmat, Papua, mencapai 136 orang. Jumlah yang terhitung sejak awal Januari hingga pertengahan tahun 2021 ini tersebar di tiga distrik/wilayah.

Tiga distrik tersebut yaitu, Sawa Erma, Suator, dan Joutho. Mereka tersebar di sejumlah kampung, meliputi Mumugu, Mumugu Dua, Pupis, Bubis, Vakam, Vakam Dua, Daikot Bor, Somnak, Soray, dan Karbis.

Selain itu, ketersediaan obat dan tenaga kesehatan yang minim juga turut memperburuk kondisi penanganan.

Hal itu diungkapkan oleh Yayasan Alfons Suwada Asmat (YASA), lembaga pelayanan di bidang kesehatan dari Keuskupan Agats.

Direktur YASA Pastor Hendrikus Hada mengatakan, dari pendataan awal di enam kampung pada Januari hingga Maret, terdapat 65 penderita kusta.

Kemudian, tim kesehatan YASA kembali melakukan observasi dan pemeriksaan kerabat dari 65 orang tersebut.

Dari hasil observasi lanjutan itu ditemukan tambahan jumlah penderita kusta sebanyak 71 orang sehingga total menjadi 136 orang.

"Kondisi pasien bergejala ringan maupun berat," jelasnya, Senin (14/6/2021), dilansir dari Kompas.id.

Hendrikus menuturkan, penanganan pasien oleh tim kesehatan YASA terkendala minimnya jumlah tenaga dan ketersediaan obat. Akibatnya, banyak penderita yang belum diobati.

Baca Juga: Stima Dan Diskriminasi Hambat Deteksi Dini Kusta - BERKAS KOMPAS

Kendala penanganan

Adapun jumlah perawat dari lembaga YASA hanya enam orang. Setiap perawat bermukim di satu kampung yang ditemukan banyak kasus kusta.

Ia mengungkapkan, penyebab tingginya kasus kusta karena kesadaran masyarakat untuk melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat di rumah masih rendah.

"Kami sudah menyampaikan masalah ini ke Dinas Kesehatan Kabupaten Asmat, tetapi belum mendapatkan respons. Padahal, jumlah kasus bisa terus bertambah karena merupakan penyakit menular," ungkap Hendrikus.

Ia menambahkan, jumlah obat yang minim berdampak pada angka kesembuhan penderita kusta. "Baru 13 penderita kusta yang telah sembuh setelah tuntas meminum obat," katanya.

Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Asmat John Kambu mengakui, pihaknya mengalami kendala dalam penanganan penderita kusta karena minimnya tenaga kesehatan dan jumlah obat.

"Penyediaan obat berdasarkan laporan kasus. Kami akan menyampaikan laporan ini ke Dinkes Provinsi Papua agar mendapatkan obat bagi penderita kusta," tuturnya.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Robby Kayame menyatakan akan berkoordinasi dengan Pemkab Asmat untuk penanganan masalah kusta di beberapa kampung tersebut.

"Kami akan meminta laporan jumlah kasus kusta dari Dinkes Asmat. Setelah itu, kami akan mengirimkan tim dan bantuan obat berdasarkan laporan tersebut," kata Robby.

Baca Juga: Ukiran Khas Asmat, Wujud Spritiualitas

Penulis : Fransisca Natalia Editor : Fadhilah

Sumber : Kompas TV


TERBARU