Kearifan Lokal Warga Pesisir Banyuwangi Deteksi Tsunami
Sosial | 11 Juni 2021, 18:18 WIBBANYUWANGI, KOMPAS.TV- Heboh pembicaraan akan terjadinya tsunami besar di wilayah pesisir Laut Selatan tepatnya di wilayah Jawa Timur, membuat semua pihak meningkatkan kesiapan dan kewaspadaannya jika tsunami tersebut benar-benar terjadi.
Sejatinya, banyak pertanda akan terjadinya tsunami sebagai pendeteksi dini mulai dari secara alami maupun dengan peralatan canggih. Untuk cara alami, seperti cara deteksi dini bakal terjadinya tsunami yang dimiliki warga pesisir Banyuwangi, Jawa Timur.
Kemampuan deteksi dini terhadap tsunami seperti yang dimiliki oleh masyarakat di Desa Sarongan, Banyuwangi. Ternyata masyarakat setempat mempunyai kearifan lokal soal tanda-tanda terjadinya tsunami, selain adanya gempa besar.
Hal ini bukan asal-asalan, sebab tanda tersebut berdasarkan pengalaman wilayah desa ini yang sempat dihantam tsunami pada 1994 lalu. Apalagi dari bencana tsunami 1994 itu sudah memakan ratusan korban meninggal dunia.
Sementara untuk warga Desa Sarongan, diketahui ada 60 orang warga desa yang menjadi korban. Dari jumlah itu, 43 di antaranya dinyatakan hilang.
Baca Juga: BMKG Pastikan Kesiapan Daerah Menghadapi Potensi Gempa dan Tsunami
Ketua Desa Tangguh Bencana (Destana) Sarongan Agus Salim Afandi mengatakan ada dua peristiwa janggal yang menjadi tanda jika akan terjadi tsunami.
Pertama, yakni ikan-ikan terlihat menepi ke area pantai. Fenomena ikan minggir ini dipercaya karena di dalam laut sedang terjadi peristiwa tak biasa.
“Kalau tsunami itu, ikan minggir. Mereka tahu, kok terjadi ikan minggir ini kan terjadi sesuatu, warga pasti curiga," kata Agus Salim, Kamis (10/6/2021).
Selain itu, kata dia, air laut biasanya berbau lebih tajam dan menyengat dari hari-hari biasanya.
"Ini asinnya menyengat sekali kalau terjadi tsunami. Ini orang dulu (yang mengalami tsunami) yang bilang begitu," paparnya.
Penulis : Gading Persada Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV