Lokasi Persembunyian Terungkap, Dua Preman yang Kabur Usai Keroyok Anggota TNI AL Ditangkap
Kriminal | 9 Juni 2021, 11:59 WIBSIDOARJO, KOMPAS.TV - Dua dari enam orang yang terlibat pengeroyokan anggota TNI AL di Terminal Purabaya, Bungurasih, Sidoarjo, ditangkap oleh tim gabungan TNI dan Polri.
Dua orang itu masing-masing bernama Nur Muhammad Dwisyah Pengestu (21) dan Rizky Arifianto (18).
Baca Juga: Detik-Detik Anggota Marinir TNI AL Dikeroyok Puluhan Preman, Berawal Dikira Maling Saat Melintas
Keduanya warga Desa Bungurasih, Kecamatan Waru, Sidoarjo. Saat ini, polisi telah menahan kedua orang Nur maupun Rizki di Mapolres Sidoarjo.
Kapolresta Sidoarjo, Kombes Sumardji, mengatakan pelaku atas nama Nur Muhammad ditangkap saat bersembunyi di Jombang.
Sedangkan Rizki Afifianto diringkus petugas di tempat persembunyiannya di Blega, Bangkalan, Madura.
“Dua pelaku tersebut kabur ke luar kota setelah mendapat kabar bahwa teman-temannya tertangkap petugas. Petugas terus mencarinya, sampai akhirnya berhasil menangkap mereka,” kata Sumardji yang dikutip dari Tribunnews.com pada Rabu (9/6/2021).
Baca Juga: 9 Anggota Ormas Mabuk Keroyok Seorang Polisi lalu Kabur, Berawal dari Keributan Warga
Dengan tertangkapnya dua orang ini, total sudah semua pelaku penganiayaan terhadap Pratu Jehezkial yang sudah diamankan.
Sebelumnya, empat orang pelaku juga sudah diringkus. Mereka yakni Ubaid, Ferdiansyah, Rizky, dan Yabes, ditangkap di sekitaran Bungurasih beberapa jam setelah kejadian.
“Dari hasil penyidikan petugas, pelaku utamanya adalah enam orang tersebut. Memang ketika kejadian ada lebih dari sepuluh orang di lokasi,” ucap Sumardji.
“Namun lainnya tidak sampai ikut menganiaya korban. Mereka juga sempat diamankan petugas, namun hanya sebagai saksi.”
Baca Juga: Seorang Pemuda Tewas di Dalam Kamar Kos di Surabaya Usai Dikeroyok, 2 Pelakunya Ditangkap
Para pelaku itu, menurut dia, bisa dibilang adalah para preman yang biasa mangkal di kawasan Bungurasih. Mereka juga disebut-sebut kerap meresahkan masyarakat dan warga di sekitaran terminal.
Dalam pemeriksaan di Sat Reskrim Polresta Sidoarjo, para pelaku mengaku bahwa pemukulan atau penganiayaan itu dipicu karena teriakan ‘maling’ yang dilakukan oleh salah satu pelaku kepada korban.
“Menurut keterangan para pelaku, korban sempat naik motor wira-wiri alias bolak-balik di kawasan itu. Kemudian ada satu pelaku meneriaki maling, lantas mendekati korban,” ujar Sumardji.
Sebelum korban dikeroyok, kata Sumardji, sempat terjadi cekcok mulut antara korban dan para pelaku. Lantas, salah satu pelaku tiba-tiba langsung memukul pelaku.
Baca Juga: 3 Anggota Ormas yang Keroyok Petugas Dishub di Bekasi Ditangkap!
Akibatnya, rekan-rekan pelaku lainnya juga ikut menganiaya korban beramai-ramai sampai korban mengalami luka di wajah, kepala, dan beberapa bagian tubuhnya.
Adapun korban saat itu mondar-mandir di sana karena mencari hotel. Pada sore hari, korban sempat menginap di salah satu hotel di kawasan terminal.
Tapi karena masih menjalani pendidikan dan ada perintah untuk kembali ke markas, dia pun kembali ke tempat tugasnya.Saat dini hari itu, korban kembali ke sana untuk mencari hotelnya.
“Korban bermaksud mengambil barangnya yang ketinggalan di hotel. Tapi karena hotel di kawasan terminal kan kecil-kecil, sehingga korban kesulitan mencari tempatnya lantaran dia bukan orang sini. Karena itu dia mondar-mandir,” ujarnya.
Baca Juga: Viral Petugas Dishub Bekasi Dikeroyok Pengendara Motor Diduga Ormas, Begini Awal Mulanya
Hanya gara-gara melihat korban yang mondar-mandir itulah, preman-preman terminal yang sedang nongkrong di warung itu berulah.
Di antara mereka meneriki maling, kemudian beramai-ramai memukuli korban hingga babak belur.
Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Purwanto
Sumber : Kompas TV