> >

Empat Kecamatan di Bangkalan Madura akan Berlakukan Mikro Lockdown

Peristiwa | 7 Juni 2021, 14:38 WIB
Ilustrasi lockdown (Sumber: CANDRA KURNIA / KOMPAS TV)

BANGKALAN, KOMPAS.TV - Mikro lockdown akan diberlakukan di empat kecamatan di Bangkalan, Madura, Jawa Timur yang mengalami lonjakan kasus Covid-19.

Hal tersebut disampaikan Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta usai koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten, dan Polres Bangkalan.

"Akan menerapkan mikro lockdown di empat kecamatan," kata Nico kepada wartawan, Senin (7/6/2021).

Empat kecamatan di Bangkalan yang akan melakukan mikro lockdown, yaitu Arosbaya, Klampis, Geger, dan Kota.

Baca Juga: Penyebab Mayoritas Pasien Covid-19 di Bangkalan Meninggal Tak Sampai 24 Jam Dirawat

Selain lockdown, pihaknya juga akan melakukan penyemprotan disinfektan di tempat umum, seperti operasi yustisi di tempat keramaian hingga pembagian masker di empat kecamatan tersebut.

Nico menambahkan, pihaknya juga akan mendukung penuh upaya penyekatan dan tes swab antigen yang dilakukan di Jembatan Suramadu baik dari sisi Surabaya serta sisi Bangkalan.

Pasalnya, hal itu akan secara langsung meminimalisir penyebaran Covid-19 di Bangkalan yang kini sedang tinggi-tingginya.

"Upaya penyekatan, serta mendirikan pos penyekatan di dua sisi, pintu masuk Madura maupun Surabaya, dengan melakukan swab antigen on the spot," katanya.

Terkait kenaikan jumlah kasus, pihaknya sudah menyiapkan beberapa rumah sakit yang akan dijadikan sebagai tempat rujukan. Beberapa rumah sakit itu, antara lain rumah sakit lapangan di Badan Pengembangan Wilayah Surabaya - Madura (BPWS) serta enam rumah sakit rujukan di Surabaya, yaitu RSUD dr Soetomo, RS Universitas Airlangga, RS Haji Surabaya, RS PHC, RS Adi Husada Undaan, dan RSU Al Irsyad.

Baca Juga: Sempat Ditutup, IGD RSUD Bangkalan Kembali Beroperasi

Akibat kenaikan kasus ini, Nico meminta seluruh masyarakat Bangkalan patuh pada protokol kesehatan. Hal tersebut tak lain agar kasus di Bangkalan akan bisa segera ditekan.

"Saya minta tokoh agama, tokoh masyarakat, dan tokoh pemuda untuk memberikan edukasi dan mengoptimalkan PPKM Mikro," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, lonjakan kasus Covid-19 di Kabupaten Bangkalan, Madura membuat manajemen RSUD setempat menutup layanan Instalasi Gawat Darurat (IGD).

Kepala Dinas Kesehatan Jawa Timur Herlin Ferliana menjelaskan RSUD di Bangkalan menutup sementara layanan IGD lantaran ada sejumlah tenaga kesehatan yang dinyatakan positiff Covid-19. Bahkan menurutnya, satu orang dokter dilaporkan meninggal dunia.

Selain itu, Juru Bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Bangkalan Agus Sugianto Zain menyebutkan, penyebab terjadinya lonjakan kasus Covid-19 di Bangkalan, Madura, Jawa Timur, diduga karena adanya budaya Lebaran Ketupat.

Baca Juga: Ledakan Kasus Covid-19 di Bangkalan Diduga Karena Tradisi Lebaran Ketupat dan Pekerja Migran

Penulis : Nurul Fitriana Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU