Panglima TNI Hadi Tjahjanto: Bupati Kudus Tanggung Jawab, 60 Desa Zona Merah Harus Hijau Kembali
Update corona | 6 Juni 2021, 19:37 WIBKUDUS, KOMPAS.TV - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan Pemerintah Kabupaten Kudus memiliki tanggung jawab untuk menurunkan angka penyebaran Covid-19.
Karena itu, Hadi mengingatkan, agar Bupati Kudus dan Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus bisa mengubah puluhan desa yang saat ini berstatus zona merah menjadi zona hijau.
Demikian hal tersebut disampaikan oleh Panglima TNI Marsekal hadi Tjahjanto dalam kunjungan kerjanya ke Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.
"Pak Bupati dan Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus memiliki tanggung jawab, karena saat ini 60 desa yang menjadi zona merah, agar menjadi hijau kembali, tentunya harus memiliki sistem yang baik," kata Panglima TNI melalui keterangan resminya yang diterima pada Minggu (6/6/2021).
Baca Juga: Hadi Tjahjanto akan Pensiun, Ini Kata Komisi I DPR Soal Kepala Staf yang Mumpuni Jadi Panglima TNI
Hadi menuturkan jajarannya dan Polri siap membantu Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus agar bisa menurunkan penyebaran Covid-19 di wilayah tersebut.
"Dandim dan Kapolres serta jajarannya harus membantu Bupati agar terbentuknya sistem yang baik dalam penanganan Covid-19 di Kudus," ujar dia.
Selain itu, Hadi juga meminta kesadaran masyarakat untuk terus mematuhi dan menjalani protokol kesehatan Covid-19 secara ketat.
"Kesadaran masyarakat harus semakin ditingkatkan agar Covid-19 tidak semakin menyebar dan menyebabkan tenaga kesehatan harus bekerja lebih ekstra," tutur Hadi.
Menurut Hadi, salah satu strategi yang bisa dilakukan Kabupaten Kudus untuk menurunkan penyebaran Covid-19 adalah dengan menempatkan posko pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro.
Baca Juga: Kasus Melonjak, Menkes Minta Ganjar Bantu Tangani Covid-19 di Kudus
Hal tersebut, kata Hadi, juga untuk mempercepat pemulihan kesehatan di desa-desa. Karena itu, setiap desa harus mempunyai minimal satu posko PPKM mikro.
"Setiap desa harus ada satu posko PPKM mikro agar zona merah menjadi kuning, dan akhirnya menjadi hijau,” ucap Hadi.
“Tugasnya menegakkan protokol kesehatan, membantu dan mendata pelaksanaan PCR dan segera dilakukan pemisahan untuk isolasi jika sudah terkonfirmasi positif.”
Selain Hadi Tjahjanto, turut hadir Kapolri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Ganip Warsito.
Baca Juga: Kasus Covid-19 Melonjak Drastis hingga Jadi Zona Merah, Kudus Kini Terapkan Lockdown Lokal
Mereka diketahui mengadakan rapat koordinasi untuk menanggulangi ledakan kasus Covid-19 di Kabupaten Kudus.
Tak hanya itu, rapat tersebut juga dihadiri Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Bupati Kudus HM Hartopo.
Diketahui ledakan kasus Covid-19 di Kudus diduga terjadi jelang hari raya Lebaran 1442 Hijriah. Kudus saat ini telah ditetapkan sebagai kabupaten yang masuk dalam kategori zona merah di wilayah Jawa Tengah.
Berdasarkan laman corona.kuduskab.go.id pada Rabu (2/6/2021) lalu, terdapat 7.736 kasus positif Covid-19 di Kota Kretek itu dengan rincian 287 pasien dirawat, 956 isolasi mandiri, 637 meninggal dunia, dan 5.856 sembuh.
Mayoritas penambahan kasus juga terjadi pada para tenaga kesehatan (nakes) di Kudus yang mesti melakukan isolasi mandiri saat ini.
Baca Juga: Kasus Covid-19 di Kudus Meledak, Satgas Sebut Gara-Gara Wisata Religi
Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV