Pamit ke Suami Beli Susu Buat Anak, Istri Tak Pulang Ternyata Tewas Dimutilasi dan Jasadnya Dibakar
Peristiwa | 3 Juni 2021, 09:10 WIBSelanjutnya, untuk menghilangkan jejak pembunuhan sadisnya, pelaku HP kemudian membakar jasad korban R dalam keadaan tanoa busana.
Usai melancarkan aksinya membunuh korban, pelaku langsung kabur menggunakan sepeda motor milik korban yang telah dilepas plat nomor polisinya.
Menurut AKP Gita, sepeda motor korban yang dibawa lari pelaku menjadi salah satu petunjuk awal bagi Polisi untuk dapat memetakan dan meringkus tersangka.
Baca Juga: Kartel Narkoba Meksiko Gantung Kepala Termutilasi di Jembatan: Ancaman untuk Geng Saingan
Saat melakukan penelusuran di lokasi kejadian, polisi menemukan plat nomor kendaraan sepeda motor milik korban yang telah dilepas oleh pelaku.
Dari situ, polisi yang sudah mempunyai bekal informasi awal terus melakukan pencarian. Hingga akhirnya pelaku berhasil diringkus di sebuah bengkel.
"Sampai akhirnya ditangkap di bengkel di kawasan Bati-Bati," kata AKP Gita.
Saat ini, kata AKP Gita, lelaku sudah dibawa ke Polsek Banjarmasin Barat untuk menjalani proses hukum dan mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Baca Juga: Terkait Aksi Teror Bom Bunuh Diri di Makassar, 11 Terduga Teroris di Merauke Ditangkap Densus 88
Sementara itu, suami korban bernama Yogi Hidayat (23) mengatakan, sebelum ditemukan tewas mengenaskan, istrinya pamit ke warung beli susu buat anaknya.
Saat itu, menurut Yogi, istrinya pamit keluar rumah pada Selasa (1/6/2021) sekitar pukul 21.00. Namun korban yang ditunggu-tunggu tidak pulang-pulang ke rumah.
Hingga akhirnya ia mengetahui sang istri tewas mengenaskan setelah melihat berita di media sosial.
"Kakak sepupu saya yang mengabarkan, karena melihat pakaian di media sosial mirip milik istri saya," ucap Yogi.
Baca Juga: Calon Pengantin Bunuh Diri Jelang Menikah di Manado, Polisi Duga Dipicu Masalah Internal Keluarga
Yogi menambahkan, istrinya tersebut terlihat murung dalam beberapa hari terakhir, setelah istrinya mengaku dilukai oleh laki-laki yang tidak dikenal.
Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV