Uang Rp 35 Juta Raib Dipakai Investasi Bitcoin Bodong, Pedagang Bakso Gagal Naik Haji
Peristiwa | 1 Juni 2021, 19:04 WIBKARAWANG, KOMPAS.TV - Niat Toni Haryanto (46) untuk pergi haji tampaknya harus ditunda.
Betapa tidak, uang miliknya sebesar Rp 32 juta lenyap setelah tertipu investasi bitcoin bodong.
Toni adalah seorang pedagang bakso di Desa Duren, Kecamatan Klari, Karawang, Jawa Barat.
Dia mendapatkan kiriman uang Rp 32 juta dari anaknya yang magang di Jepang.
Baca Juga: Cerita Korban Investasi Bodong Kampung Kurma: Sudah Bayar Lunas, Lahan Saya Disebut Longsor
Cerita dirinya tertipu investasi bitcoin bodong tersebut berawal dua bulan lalu.
Saat itu Toni menemukan akun grup bernama Bitcoin Indonesia.
Kemudian, ia mengklik tautan yang berisi sebuah grup aplikasi telegram bitcoin_indonesia.
"Saya pelajari dahulu. Lalu saya lihat banyak juga yang komen bagus dan dapat untung. Dan saya merasa yakin," kata Toni, Selasa (1/6/2021), dikutip dari Tribun Jabar.
Untuk mengikuti investasi bitcoin, Toni diminta mentransferkan uang senilai Rp 2 juta oleh admin grup.
Uang tersebut sebagai modal yang kemudian akan dikembalikan dengan keuntungan 10 persen.
"Awalnya saya mendapatkan Rp 2,2 juta. Lalu saya transfer pagi Rp 2 juta, keluar lagi. Lalu saya transfer lagi Rp 2 juta. Tetapi saat ketiga ini, uang modal dan untuk yang dijanjikan tidak ada. Saya langsung tanya adminnya, katanya saya transfer kembali karena ada pajak investasi," katanya.
Toni kembali transfer uang senilai Rp 8,9 juta, Rp 5,1 juta, hingga Rp9,8 juta.
"Adminnya bilang, kalau bapak tidak transfer hari ini, uangnya hangus. Saya transfer lagi. Tetapi lama kelamaan saya mulai curiga dan benar saja saya langsung diblok di grup telegram," tuturnya.
Baca Juga: Turun Rp 81,2 Juta, berikut Alasan di Balik Melemahnya Nilai Bitcoin Hari Ini
Toni mengaku ketertarikannya mengikuti investasi bitcoin bodong itu karena ia merasa akan memberikan yang terbaik untuk lebaran beberapa waktu lalu.
"Saya pikir untuk memberikan kejutan kepada anak saya," katanya
"Kerugiannya itu sekitar Rp 35 juta. Uang yang dikirim anak saya Rp 32 juta, sisanya dari uang saya. Awalnya buat kejutan buat anak, biar uang nambah," katanya.
Penulis : Fadhilah Editor : Deni-Muliya
Sumber : Kompas TV