> >

Wawali Yogya Pastikan Paguyuban Malioboro Tak Gugat Wisatawan yang Viral Keluhkan Harga Pecel Lele

Peristiwa | 29 Mei 2021, 01:05 WIB
Kawasan wisata Malioboro, Yogyakarta. (Sumber: Kompas.com)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pemerintah Kota Yogyakarta angkat bicara terkait pernyataan salah seorang pedagang yang akan menggugat pembuat video pecel lele "nuthuk" di Jalan Malioboro.

Wakil Wali Kota (Wawali) Yogyakarta, Heroe Poerwadi memastikan paguyuban dan komunitas Malioboro tidak akan melaporkan wisatawan yang mengeluhkan harga pecel lele tersebut. 

"Saya telah bicara dengan paguyuban dan komunitas Malioboro, tidak ada yang akan mengajukan gugatan," kata Heroe dalam keterangan tertulis yang diterima KompasTV, Jumat (28/5/2021). 

Oleh sebab itu, jika nanti ada yang mau menggugat, Heroe menegaskan itu bukan tindakan dari komunitas dan paguyuban. 

Baca Juga: Wisatawan Bayar Rp37.000 Usai Makan Pecel Lele di Malioboro, Pedagang: Jangan Cuma Ngomong di Medsos

Lebih lanjut Wawali Yogyakarta ini meminta masyarakat untuk tidak lagi mempermasalahkan pengunggah kasus pecel lele.

"Sebab wisatawan tidak tahu itu wilayah Malioboro atau (Jalan) Perwakilan. Mereka tahunya berada di kawasan Malioboro. Jadi meskipun, ternyata akhirnya terkuak, bahwa semua pedagang di Jalan Malioboro tidak ada yang memberikan harga yang tidak wajar, tetapi yang melakukan adalah pedagang di Jalan Perwakilan," tegas dia. 

Dia juga meminta kasus ini sebagai instrospeksi untuk meningkatkan layanan kepada para wisatawan.

Pedagang harus dapat memberikan layanan yang jelas, serta informasi yang pasti, agar tidak terjadi salah paham berkepanjangan.

"Seperti saat ini akan kita lihat apakah para pedagang mencantumkan harganya, bisa menjebak pembeli. Contoh menjual pecel lele, hanya diberi pecelnya saja itu sudah menjebak," jelas Heroe.

Baca Juga: Viral Harga Pecel Lele Mahal di Malioboro, Wawali Yogya akan Tutup Permanen Warung Pedagangnya

Oleh karena itu, dia mengaku pihaknya akan mengajak para pedagang untuk menjual pecel lele dalam satu paket. 

Heroe menambahkan bahwa petugas Jogoboro yang berjaga 24 jam di Malioboro bisa membantu semua persoalan yang ada di kawasan Malioboro, termasuk jika menghadapi harga yang tidak wajar.

"Maka di gate atau gerbang zonasi di Malioboro akan kita tempel info pengaduan. Atau petugas yang jaga gate/gerbang itu juga bisa melayani pengaduan," ujar dia.

Dalam kesempatan itu Heroe juga telah berbicara dengan Ketua Paguyuban Lesehan Malam Malioboro Sukidi terkait hal tersebut. 

"Pak Sukidi sudah telepon, tidak akan menggugat (pembuat video). Dia hanya minta lebih hati-hati saja, agar menyampaikan info yang benar," ungkap Wawali Yogyakarta. 

Baca Juga: Paguyuban Lesehan Malioboro akan Gugat Wisatawan yang Viralkan Harga Jika Tak Segera Klarifikasi

Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, Sukidi mengaku berencana melakukan gugatan kepada wisatawan yang mengeluhkan harga pecel lele di Malioboro mahal.

Sebab, menurut dia ada kesalahan informasi yang disampaikan oleh wisatawan tersebut dan merugikan para pedagang di Malioboro. 

Mengingat yang bersangkutan membeli pecel lele di sirip-sirip (pinggir) Malioboro tepatnya di Jalan Perwakilan. Di mana sirip-sirip Malioboro itu sudah bukan termasuk kawasan Malioboro.

"Teman-teman merasa dirugikan dengan statement Mbaknya yang pengen viral itu mungkin. Teman-teman berencana kalau tidak segera ditarik atau klarifikasi akan kita gugat balik karena mencemarkan nama Malioboro, Itu di luar Malioboro tetapi yang disebut di Malioboro," kata Sukidi yang dikutip dari Kompas.com, Jumat (28/5/2021).

Baca Juga: Wisatawan Malioboro Curhat Harga Makanan Mahal, Ini Tanggapan Pemkot Yogya

Penulis : Isnaya Helmi Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU