> >

Sempat Saksikan Gerhana Bulan Total di Lereng Lawu, Ini Detik-detik Wafatnya Adik Raja Keraton Solo

Peristiwa | 27 Mei 2021, 16:18 WIB
Adik Raja Keraton Kasunanan Surakarta ISKS Paku Buwono XIII, GKR Retno Dumilah atau GRAy Koes Isbandiyah meninggal dunia. (Sumber: Istimewa via Kompas.com)

SOLO, KOMPAS.TV- Putri dari Paku Buwono (PB) XII, GKR Retno Dumilah atau GRAy Koes Isbandiyah meninggal dunia.

Diketahui, sebelum meninggal di usia yang ke-67 tahun, Koes Ibandiyah sempat menyaksikan terjadinya gerhana bulan total (GBT) di Lereng Gunung Lawu, Magetan, Jawa Timur.

Hal ini dibenarkan oleh sang adik yakni GKR Wandansari atau akrab disapa Gusti Moeng yang menyebut kakaknya tersebut meninggal pada pada Rabu (26/5/2021) malam pukul 19.00 WIB.

Gusti Moeng mengatakan, sebelum meninggal Gusti Retno (sapaan akrab Koes Ibandiyah) mengajak untuk menyaksikan fenomena gerhana bulan di Sarangan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur.

"Dari kemarin memang kencanan mau melihat gerhana bulan di Sarangan. Terus pagi Gusti Ayu ikut saja. Terus saya kencani setengah jam lagi," kata Gusti Moeng di Solo, Jawa Tengah, Kamis (27/5/2021).

Baca Juga: Istri Raja Keraton Solo Paku Buwono XII, Kanjeng Raden Ayu Retnodiningrum, Wafat

Saat perjalanan, jelas Gusti Moeng, Gusti Retno mengajak berhenti di sebuah warung makan untuk makan siang.

"Waktu itu hadap-hadapan dengan saya. Pokoknya pada sehat ya jangan pada sakit. Beliau sempat ngomong (berkata) 67 tahun sudah cukup," kata dia menirukan Gusti Retno.

"Nggih mboten (ya tidak). Pokoknya harus sehat, dijaga dan tidak mengeluh apa-apa, tidak sakit makanya kita main," timpal Gusti Moeng.

Setelah sampai di lokasi tujuan, Gusti Retno yang juga adik dari Raja Keraton Kasunan Surakarta Paku Buwono XIII itu mengajak Gusti Moeng pergi ke kamar mandi untuk buang air kecil.

Setelah itu, Gusti Retno menyaksikan fenomena gerhana bulan.

"Beliau duduk menyaksikan bulan. Bulannya kelihatan hanya kecil. Beliau duduk agak sebelah belakang saya. Ternyata saya toleh (belakang) beliau masuk ke kamar mandi lagi," ungkap Gusti Moeng dilansir dari Kompas.com.

Setelah ditunggu cukup lama, karena tidak kembali, Gusti Moeng meminta kerabat yang lain mendatangi ke kamar mandi.

Mereka melihat Gusti Retno sudah dalam kondisi lemas.

Baca Juga: Putri PB XIII GRAy Koes Isbandiyah Wafat

"Setelah ke kamar mandi melihat Gusti Retno lemas sekali," kata dia.

Sebelum meninggal diduga serangan jantung, Gusti Retno sempat dibawa ke puskesmas terdekat untuk mendapatkan pertolongan medis.

"Serangan jantung itu sudah Istighfar terus. Betul-betul cepat sekali 10 menit itu kejadiannya. Meninggalnya di puskesmas," kata Gusti Moeng.

Adapun jenazah Gusti Retno dimakamkan di Makam Raja-Raja Mataram di Pajimatan Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada pukul 11.00 WIB jelang siang tadi.

Baca Juga: Dugaan Dua Putri Keraton Solo Dikurung di dalam Keraton, Polisi: Silakan Diselesaikan Internal

Penulis : Gading Persada Editor : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV


TERBARU