TNI Bongkar Asal Mula KKB Lamek Taplo Punya Senjata Api: Dapat dari Helikopter yang Jatuh
Peristiwa | 23 Mei 2021, 02:51 WIBPAPUA, KOMPAS.TV- Personel keamanan TNI-Polri terus memburu personel kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua. Salah satunya adakan KKB pimpinan Lamek Taplo.
Dalam perjalanannya, ternyata personel KKB juga dibekali senjata api sehingga mau tak mau membuat TNI-Polri juga harus ekstra hati-hati saat melakukan perburuan.
Komandan Korem (Danrem) 172/Praja Wira Yakhti (PWY) Brigjen TNI Izak Pangemanan mengungkapkan asal dari senjata api dan amunisi yang saat ini dimiliki kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Lamek Taplo.
Izak menuturkan KKB memperoleh dari reruntuhan helikopter MI 17 yang jatuh dalam penerbangan Oksibil-Sentani pada Juli 2019 lalu.
Baca Juga: Satu KKB Kabur, Satgas Nemangkawi Pastikan Tewasnya Anak Buah Lekagak Telenggen usai Kontak Tembak
"Memang benar senpi yang dimiliki KKB pimpinan Lamek Tablo berasal dari helikopter MI17 yang membawa 12 prajurit TNI," kata Izak Pangemanan, Jumat (21/5/2021).
Ia mengakui jenazah crew dan helikopter MI17 ditemukan dan dievakuasi pada Pebruari 2020 lalu dan senpi itulah yang digunakan kelompok tersebut saat menyerang anggota Satgas Pengamanan Daerah Rawan (Pamtas) di Serambakon, Selasa (18/5/2021) malam.
Penembakan terhadap anggota yang mengendarai mobil tiba-tiba mogok di ujung jembatan hingga menyebabkan empat personel terluka.
"Kontak tembak terjadi saat kendaraan yang ditumpangi anggota dari Yonif 310/KK dan Yonif 403/WP mogok sehingga beberapa turun untuk memperbaiki dan mendorong mobil namun tiba-tiba ditembaki, sehingga terjadi baku tembak, " jelas Izak seperti dilansir dari Tribunnews.
Baca Juga: 6 Kawanan KKB Berkumpul di Puncak, Kapolda Papua: Ada 150 Anggota Aktif yang Pegang 70 Senjata
Lebih lanjut Danrem menambahkan luka tembak keempat prajurit itu diduga akibat rekoset atau pantulan dari aspal karena yang menjadi korban adalah mereka yang saat itu posisinya sedang mendorong mobil hingga kena kaki.
"Saya sudah bertemu dan menanyakannya kepada para korban yang saat ini masih dirawat di RST Marthen Indey, Jayapura, " jelas Brigjen TNI Izak.
Empat anggota yang terluka adalah Serka Dian Hardiana dan Praka Kuku Ismail dari Yonif 310/KK, Serda Sukrisdianto Yonif dan Pratu Romi dari Yonif 403/WP.
Penulis : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV