Bayi Prajurit TNI Diculik dan Dibawa ke Indramayu, Pelaku ART Ternyata Pernah Kehilangan Anak
Peristiwa | 22 Mei 2021, 09:16 WIB
INDRAMAYU, KOMPAS.TV - Kasus penculikan bayi terjadi di Jakarta, Jumat (21/5/2021).
Bayi berusia 10 bulan berinisial D itu merupakan anak prajurit TNI Kodam Jaya.
Bayi D dilaporkan diculik di rumahnya sendiri di Rusun Kodam Jaya, Cililitan, Jakarta Timur, pada siang hari.
Sementara pelakunya diketahui seorang asisten rumah tangga (ART) berinisial S (36).
Baca Juga: Viral! Diduga Dipaksa Lahiran Secara Normal, Ibu Beserta Bayi Meninggal
Bayi malang tersebut ditemukan di kediaman S di Desa Kedokan Agung, Kecamatan Kedokan Bunder, Kabupaten Indramayu.
"Pelaku dan bayi ditemukan di rumahnya sendiri di Indramayu," ujar Dandim 0616/Indramayu Letkol Inf Teguh Wibowo, Jumat (21/5/2021) malam.
S yang nekat menculik anak prajurit TNI itu ternyata pernah kehilangan anak karena meninggal dunia.
Pelaku juga diketahui memiliki dua orang anak, satu di antaranya sudah meninggal dunia.
Suami dari S, diketahui bekerja sebagai nelayan di Kabupaten Indramayu.
Sedangkan anaknya yang masih hidup itu tinggal di Kabupaten Indramayu saat S bekerja sebagai sebagai ART di rumah prajurit TNI di Rusun Kodam Jaya, Cililitan, Jakarta Timur.
Kapolres Indramayu AKBP Hafidh S Herlambang mengatakan, polisi akan melakukan pemeriksaan mental untuk mengetahui kondisi psikis terduga pelaku.
"Secara psikologis maupun kejiwaannya, kami juga akan koordinasi dengan komisi perlindungan perempuan dan anak untuk pemeriksaan," ujarnya di Mapolres Indramayu, Jumat (21/5/2021) malam, dikutip dari Tribuncirebon.com.
Baca Juga: Waspada Modus Baru! Bocah 10 Tahun Diculik dan Ditukar dengan 4 Tabung Gas Elpiji di Makassar
Ia juga belum bisa memastikan bagaimana kondisi pasti kejiwaan dari terduga pelaku S sekarang ini.
Termasuk motif S yang nekat menculik anak seorang prajurit berusia 10 bulan berinisial D pada siang hari tadi karena masih dalam proses pendalaman.
"Masih kita dalami semua karena masih dalam rangka pemeriksaan. Yang pasti, prioritas utama kami adalah menyelamatkan anak," jelas dia.
Penulis : Fadhilah Editor : Deni-Muliya
Sumber : Kompas TV