Diguyur Hujan Deras, 17 Desa di Aceh Singkil Terendam Banjir hingga 3 Meter
Berita daerah | 18 Mei 2021, 22:22 WIBACEH, KOMPAS.TV - Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) melaporkan ada 17 desa di Kabupaten Aceh Singkil, Aceh terendam banjir kurang lebih 3 meter pada Senin (17/5/2021) hingga Selasa (18/5/2021).
Banjir tersebut akibat luapan Sungai Lae Ordi, Lae Sulampi dan Lae Cinendang yang tidak mampu menahan debit air yang terus naik.
Berdasarkan laporan, hujan deras mengguyur sejumlah wilayah di Aceh Singkil dengan durasi cukup lama pada Senin (17/5/2021) sejak pukul 15.00 WIB.
Baca Juga: Sejumlah Daerah di Aceh Diterpa Banjir dan Tanah Longsor Setelah Dilanda Hujan Lebat
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati mengatakan sebanyak 4.443 jiwa yang tinggal di 991 rumah terdampak banjir.
"Dalam hal ini BPBD Kabupaten Aceh Singkil telah turun ke lapangan dan berkoordinasi dengan instansi terkait bersama TNI dan Polri untuk penanganan, pendataan serta evakuasi para warga terdampak," ujar Raditya dilansir dari laman BNPB, Selasa (18/5/2021).
Satu unit rubber boat telah dikerahkan di Kecamatan Singkil Utara guna memudahkan evakuasi dan pendataan.
"Hingga pukul 17.30 WIB, banjir masih menggenangi beberapa wilayah Kabupaten Aceh Singkil dan cuaca terpantau berawan. Hingga saat ini belum ada laporan mengenai adanya korban jiwa atas bencana tersebut," tambahnya.
Baca Juga: Presiden Jokowi Kasih Label Warna Merah Buat 15 Provinsi, DKI Jakarta Masuk
Adapun ke-17 desa yang terdampak banjir adalah Desa Bulusema di Kecamatan Suro, Desa Ketapang Indah dan Desa Kampung Baru di Kecamatan Singkil Utara, Desa Lae Balni dan Desa Situban Makmur di Kecamatan Danau Paris.
Kemudian Desa Silatong, Desa Ujung Limus, Desa Tanjung Mas, Desa Cibubukan, Desa Lae Riman dan Desa Serasah di Kecamatan Simpang Kana.
Selanjutnya Desa Cingkam, Desa Gunung Lagan, Desa Rimo, Desa Penjahitan, Desa Tanah Merah dan Desa Tanah Bara di Kecamatan Gunung Meriah.
Penulis : Dian Nita Editor : Deni-Muliya
Sumber : Kompas TV