> >

Geruduk Kantor Desa Anggasari Subang, Warga Pertanyakan Dana Desa hingga Bantuan Covid-19

Peristiwa | 17 Mei 2021, 19:10 WIB
Sejumlah warga sedang menyegel dan memasang palang pintu di ruangan kepala desa Anggasari, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Subang, Senin (17/5/2021).  (Sumber: Tribun Jabar/Irvan Maulana)

SUBANG, KOMPAS.TV - Sejumlah warga menggeruduk Kantor Desa Anggasari, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Senin (17/5/2021).

Mereka menyegel ruangan kepala desa (Kades) hingga dipasangi palang pintu. Mereka mengaku tidak puas dengan kinerja Kepala Desa Anggasari Sukendi.

Sudarma (50), warga Desa Anggasari yang ikut unjuk rasa mengatakan, ada keresahan masyarakat yang ditimbulkan oleh kinerja aparatur desa.

Baca Juga: Lagi, Kejari TTU Tahan Kepala Desa Terkait Dugaan Korupsi Dana Desa

Saat unjuk rasa ini terjadi, Kedes Anggasari tidak pernah merespons usulan dan tuntutan warga tersebut.

"Misalnya pertanian dan tambak di Desa Anggasari sekarang terpuruk. Saluran air jebol dampak banjir lalu belum kunjung diperbaiki," ujar Sudarma di sela unjuk rasa di Sukasari, Kabupaten Subang, Senin (17/5/2021), seperti dikutip dari Tribun Jabar.

Ia juga mengatakan dana desa yang dianggarkan untuk kegiatan PPKM dalam rangka menangani Covid-19 di Desa Anggasari tidak jelas realisasinya.

Padahal, dikatakan Sudarma, anggaran tersebut cukup besar yakni mencapai delapan persen dari total dana desa.

"Itu dananya dikemanakan? Masyarakat mengeluh kena banjir saja desa tidak hadir. Sekarang dana bantuan dan santunan untuk masyarakat terkena Covid-19 juga tidak jelas," katanya.

Korlap Aksi Cecep menjelaskan, ada delapan tuntutan yang disampaikan oleh warga sebagai cerminan atas ketidakpuasan terhadap kinerja kepala desa yang dirasa sulit ditemui dan tidak mengakomodasi aspirasi warganya.

"Ada beberapa tuntutan yang disampaikan pada BPD untuk memfasilitasi agar kami bisa memediasi," kata Cecep.

Yang menjadi perhatian adalah realisasi dana desa untuk PPKM, BLT dana desa serta realisasi sejumlah pembangunan infrastruktur yang dianggap mal administrasi.

Puluhan warga yang berkumpul termasuk ibu-ibu juga sempat membentangkan poster-poster bertuliskan tuntutan kepada kepala desa.

Sempat terjadi ketegangan dalam aksi tersebut.

Baca Juga: Nasib Nani si Pengirim Sate Beracun, Tak Pernah Dijenguk Keluarga Selama di Tahanan hingga Lebaran

Aksi masyarakat bisa diredam oleh Satpol PP, Babinkamtibmas, dan Babinsa Anggasari, sehingga masyarakat bersedia menyampaikan aspirasi melalui mediasi antara perwakilan warga dengan BPD.

Aksi warga Anggasari ini juga mendapatkan pengamanan ketat dari Aparat Polsek Pamanukan, anggota Koramil, dan Pol PP Pamanukan.

Penulis : Fadhilah Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU