Cegah Covid-19, Pemprov Jatim Perketat Pengawasan Pintu Masuk dari Jalur Internasional
Update corona | 4 Mei 2021, 21:06 WIBSURABAYA, KOMPAS.TV – Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) memperketat pengawasan pintu masuk dari jalur internasional.
Salah satu pintu masuk internasional yang diperketat itu adalah Bandara Juanda Surabaya di Kabupaten Sidoarjo.
Hal itu dilakukan karena adanya varian baru virus Covid-19 dari India, Inggris, dan Afrika Selatan.
Selain itu, sebanyak 3.636 pekerja migran yang tiba dari berbagai negara telah diisolasi dan dites Covid-19.
Melansir dari laman Kompas.id (4/5/2021), kebijakan pengetatan dilaksanakan sejak Rabu (28/4/2021) dengan melibatkan pengelola bandara, TNI, Polri, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Surabaya, Dinas Perhubungan Jatim, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jatim, serta Dinas Kesehatan Jawa Timur.
“Bentuk pengetatan itu tidak lain dengan melakukan tes Covid-19 terhadap semua pelaku perjalanan dari luar negeri, terutama pekerja migran Indonesia (PMI). Mereka juga diwajibkan menjalani karantina selama lima hari,” ujar Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Selasa (4/5/2021).
Baca Juga: Menhub Budi Karya Sidak GeNose di Bandara Juanda, Hingga Targetkan GeNose di 100 Bandara
Berdasarkan data Dinkes Jatim, hingga saat ini atau dalam tujuh hari belakangan, terdapat 3.636 pekerja migran yang telah dikarantina di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya.
Mereka telah swab test dengan metode reaksi berantai polimerase (PCR) dan ditemukan 33 orang terkonfirmasi positif Covid-19.
Pelaku perjalanan dari luar negeri yang positif ini langsung dirawat di RS Darurat Lapangan Indrapura dan RS Rujukan Covid-19 lainnya.
Adapun pelaku perjalanan yang hasil tesnya negatif diperbolehkan dijemput oleh pemerintah kabupaten/kota masing-masing.
“Berdasarkan laporan dari ITD Unair, sebanyak 109 sampel virus dari Jatim yang telah diperiksa dan 86 sampel di antaranya telah diunggah ke dalam database genome Covid-19 Internasional atau GISAID. Sejauh ini belum ditemukan virus dari India, Inggris, dan Afsel,” terang Khofifah.
Pihak Bandara Internasional Juanda Surabaya memaparkan, gelombang pelaku perjalanan dari luar negeri terus berdatangan.
Sebagai gambaran, pada Minggu (2/5/2021) tercatat sebanyak 832 penumpang internasional yang tiba.
Sehari sebelumnya, tercatat sebanyak 898 orang dan pada Jumat tercatat 656 penumpang.
Manajer Humas PT Angkasa Pura I Cabang Bandara Juanda Yuristo Ardhi Hanggoro mengatakan, kebijakan pengetatan tidak hanya dilakukan ke pelaku perjalanan dari luar negeri.
Pelaku perjalanan dalam negeri juga diperketat persyaratannya untuk mencegah sebaran Covid-19 yang bersumber dari mobilitas masyarakat.
Menurut data yang dihimpun AP I Cabang Bandara Juanda, terjadi peningkatan jumlah pergerakan pelaku perjalanan dalam negeri yang menggunakan moda transportasi udara sejak Jumat pekan lalu.
Pergerakan penumpang rute domestik itu diprediksi mencapai puncaknya pada H-1 peniadaan mudik Lebaran atau Rabu (5/5/2021).
Bandara Juanda mencatat, total penumpang domestik ataupun internasional pada Senin (3/5/2021) mencapai 22.912 orang.
Jumlah penumpang itu naik dibandingkan dengan rata-rata jumlah penumpang pada kondisi normal, yakni sebanyak 16.000 orang hingga 17.000 orang per hari.
Baca Juga: Pekerja Migran Terlantar saat Karantina di Asrama Haji Surabaya
Penulis : Fransisca Natalia Editor : Deni-Muliya
Sumber : Kompas TV