Reaksi Pengemudi Ojol Setelah Wanita Pemberi Sate Beracun yang Tewaskan Anaknya Tertangkap
Peristiwa | 3 Mei 2021, 21:18 WIBSebab, target atau sasaran utama pelaku yang diduga seorang polisi berpangkat Aiptu dengan inisial T menikah dengan orang lain.
Karena itu, menurut Burkan, pelaku merencanakan pembunuhan terhadap target. Ia lantas membeli racun melalui online.
Baca Juga: Wanita Misterius Pengirim Sate Beracun Sianida Ditangkap, Polisi: Sesuai yang Disampaikan Bandiman
Setelah itu, racun yang diketahui merupakan KCn atau kalium sianida ditaburkan ke bumbu sate yang seharusnya diberikan untuk T. Tapi, ternyata salah sasaran.
Sate beracun tersebut ternyata malah membunuh anak pengemudi ojek online atau ojol, bernama Naba Faiz Prasetya (10) warga Salakan, Bangunharjo, Sewon, Bantul, pada Minggu (25/4/2021).
Kronologinya bermula ketika Bandiman yang berprofesi sebagai pengemudi ojol saat itu tengah beristirahat di sekitar Masjid daerah Gayam, Yogyakarta.
Tiba-tiba, ia didatangi oleh seorang wanita muda. Kepada Bandiman, wanita itu meminta tolong untuk mengantarkan paket takjil.
Dari pengakuan Bandiman, perempuan itu berciri-ciri masih muda, berkulit putih, dengan tinggi sekitar 160 cm dan mengenakan hijab serta baju berwarna krem.
"Dia mengatakan bahwa tidak punya aplikasi, dan meminta mengirimkan paket takjil ke seseorang bernama Tomi di Villa Bukit Asri, Sembungan, Kasihan, Bantul," ujar Bandiman.
Bandiman pun menyanggupi permintaan tersebut. Namun, penerima kiriman merasa tidak memesan makanan tersebut, sehingga ia memilih memberikannya kepada Bandiman.
Bandiman lantas membawa bungkusan sate tersebut ke rumahnya untuk disantap bersama keluarga sebagai pelengkap menu puasa.
Baca Juga: Fakta Wanita Pengirim Sate Sianida untuk Polisi Senior tapi Malah Tewaskan Anak Sopir Ojol
Setelah menyantapnya, salah satu anaknya yaitu Naba tidak sadarkan diri. Bandiman pun langsung melarikan anaknya ke Rumah Sakit Wirosaban.
Di perjalanan, korban Naba sempat mengeluarkan buih dari mulutnya. Sampai di rumah sakit, korban ditangani sekitar seperempat jam.
Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV