> >

Peringati Hari Kebebasan Pers Internasional, AJI Yogyakarta Gelar Pameran Memorial Wartawan Udin

Peristiwa | 3 Mei 2021, 19:28 WIB
Wartawan Udin (Sumber: Twitter: AJI Yogyakarta)

"Terjadi tren peningkatan kekerasan terhadap jurnalis di era pemerintahan Presiden Joko Widodo," jelas Shinta.

Merujuk data AJI Indonesia, sepanjang 2020 - Mei 2021 terdapat 90 kasus kekerasan terhadap jurnalis.

Periode itu menunjukkan angka terbanyak dalam kurun 10 tahun terakhir. Meningkat dibanding tahun sebelumnya sebanyak 54 kasus.

Menurut AJI, pelaku kekerasan paling banyak adalah polisi. Bentuk kekerasannya antara lain intimidasi, kekerasan fisik, perusakan alat liputan, perampasan alat kerja hasil liputan, ancaman atau teror.

Baca Juga: AJI Kota Semarang Suarakan Kesejahteraan Pekerja Media.

Lembaga Bantuan Hukum Pers juga mencatat, ada 117 kasus kekerasan yang menimpa jurnalis.

"Pelaku paling banyak polisi. Lalu ada tentara, warga, dan pengusaha. Sebagian besar kasusnya mandek dan tidak ditangani dengan serius hingga ke pengadilan," terang Shinta.

Menurut Ketua AJI Yogyakarta, data tersebut menjadi catatan buruk bagi kepolisian dan tentara karena mereka paling dominan sebagai pelaku kekerasan.

"Situasi ini tentu tidak baik bagi kehidupan demokrasi di Indonesia," ungkap Shinta melalui keterangan tertulisnya.

Untuk diketahui, Hari Kebebasan Pers diperingati untuk menginformasikan pelanggaran kebebasan pers, menegaskan prinsip dasar kebebasan pers, dan melawan serangan terhadap kemerdekaan atau independensi media.

Selain itu, untuk memberikan penghormatan kepada jurnalis yang telah kehilangan nyawa dalam menjalankan tugasnya.

Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa atau UNESCO menyebutkan dalam 14 tahun terakhir, hampir 1.200 jurnalis terbunuh karena melaporkan berita.

UNESCO tahun ini mengambil tema informasi sebagai barang publik untuk Hari Kebebasan Pers.

"Media massa punya peran penting menjaga prinsip demokrasi, keadilan, dan supremasi hukum. Media massa bertanggung jawab menjalankan fungsinya sebagai anjing penjaga. Tugas jurnalis mengawasi jalannya pemerintahan," tutup Shinta.

Penulis : Hedi Basri Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU