> >

Satu Tersangka Penggunaan Antigen Bekas di Bandara Kualanamu Bangun Rumah Mewah di Kampung Halaman

Kriminal | 2 Mei 2021, 12:50 WIB
Penampakan pembangunan rumah baru PC di kawasan Kelurahan Simpang Periuk, Kecamatan Lubuklinggau Selatan II Kota Lubuklinggau Sumsel, Jumat (30/4/2021). (Sumber: Tribunsumsel/Eko)

"Kami tukang Purwakarta tugasnya cuma membuat relief saja, sementara yang lainnya kami tidak tahu," kata Antoni yang dikutip dari Tribunnews.com pada Minggu (2/5/2021).

Ia menuturkan, mereka terakhir bekerja membangun rumah PM pada Kamis (29/4/2021). Lalu secara tiba-tiba, ibunda PM datang menemui mereka dan meminta berhenti bekerja sementara waktu.

"Kamis pagi kemarin kami tiba-tiba di stop oleh nenek (ibu PC) alasannya ada musibah, sekarang kami mau mengambil alat yang masih tinggal," ucap Antoni.

Antoni mengungkapkan terakhir kali melihat istri PM saat perayaan ulang tahun anaknya, kemudian setelah itu mereka tidak melihat lagi, informasinya telah pergi.

Baca Juga: Kasus Alat Antigen Bekas di Kualanamu, Pelaku Bisa Raup Untung Rp30 Juta Setiap Hari

"Istrinya sudah pergi katanya ke Padang tapi kami juga tidak tahu kemana," ujar Antoni.

Sementara dengan PM, terakhir Antoni bertemu dua pekan lalu saat ulang tahun anaknya.

Lebih lanjut, Antoni mengaku selama bekerja membangun rumah PM tidak ada masalah, termasuk pembayaran gaji selalu lancar.

"Kalau tidak salah hari Sabtu kami (tukang) diajak makan bersama terakhir ketemu ulang tahun anaknya, untuk gaji tidak pernah ada masalah karena sistem transfer," kata Antoni.

Baca Juga: Polisi Tangkap Pria di Bandara Kualanamu, Diduga Bawa Alat Tes Antigen Bekas yang Didaur Ulang

Seperti diketahui, polisi telah menetapkan lima tersangka dalam kasus pelayanan tes antigen menggunakan alat bekas di Bandara Kualanamu. PM merupakan salah satunya.

Berdasarkan keterangan pihak kepolisian, mereka telah melakukan praktik pelayanan tes antigen di Bandara Kualanamu sejak 17 Desember 2020.

Pihak kepolisian menyebut PM yang menjabat Business Manager Laboratorium Kimia Farma untuk wilayah Medan ini mendapat keuntungan rata-rata Rp30 juta per hari.

Baca Juga: Marah, Erick Thohir Minta Pelaku Kasus Alat Tes Antigen Bekas Ditindak Tegas: Tidak Ada Toleransi!

Penulis : Tito-Dirhantoro

Sumber : Kompas TV


TERBARU