Tim SAR Masih Kesulitan Menemukan 10 Korban Hilang Akibat Lonsor di PLTA Batang Toru
Peristiwa | 1 Mei 2021, 23:08 WIBSIPIROK, KOMPAS.TV – Sepuluh korban yang masih hilang akibat longsor di PLTA Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara masih terus dicari oleh Tim SAR gabungan.
Kondisi tanah di lokasi kejadian masih sangat labil dan berada di area terjal sehingga tim SAR harus sangat berhati-hati.
”Tim SAR gabungan belum bisa bekerja maksimal karena lokasi longsor ini tanahnya masih sangat labil. Kami juga harus mengantisipasi jika terjadi longsor susulan yang bisa membahayakan petugas,” kata Kepala Bagian Humas Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan Ismut Siregar, dilansir dari laman Kompas.id, Sabtu (1/5/2021).
Sementara itu, hingga Sabtu sore, tiga korban ditemukan meninggal.
Lebih lanjut, Ismut menjelaskan, pencarian dilakukan dengan peralatan yang memadai, termasuk alat berat ekskavator dari Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan dan pengembang Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Batang Toru.
Baca Juga: BNBP: Tiga Orang Meninggal Dunia Akibat Tanah Longsor di Batang Boru, Tapanuli Selatan
Sebelumnya, longsor terjadi pada Kamis (29/4/2021) malam di jalan proyek yang dibuka oleh perusahaan untuk pembangunan PLTA Batang Toru yang saat ini masih dalam tahap konstruksi. Pengembang PLTA itu adalah PT North Sumatera Hydro Energy (NSHE).
Longsor tersebut terjadi dari tebing di atas Jalan R17 K4+100 Bridge 6, Kecamatan Batang Toru yang menimbun sebuah mobil proyek yang sedang memantau banjir lumpur dan warung kopi milik warga di bawah jalan itu.
Selain itu juga, longsor menimbun 10 warga yang berada di rumah dan tiga karyawan perusahaan kontraktor PT Shynohydro yang berada di mobil, satu di antaranya tenaga kerja asing dari China.
Kepala Kantor SAR Medan Toto Mulyono mengatakan, pencarian dilakukan tim gabungan dari Kantor SAR Medan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan, Polri, dan TNI.
”Kami menurunkan alat berat ekskavator dan anjing K-9 dari Polda Sumut untuk mencari korban hilang,” katanya.
Adapun, korban hilang adalah pemilik kedai kopi Anius Waruwu (60), Yasmani Halawa (50), Novita Gulo ( 8), Sultan Fahri (6), Rio (4), Nursofiah (12), dan Sadarman Kristian (14). Korban hilang dari perusahaan adalah Long Quan (warga negara China), Dolan Sitompul, dan Doly Sitompul.
Baca Juga: Areal PLTA Batang Toru Longsor, 3 Orang Ditemukan Tewas
Penulis : Fransisca Natalia Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV