Pria Ini Mengaku Benci Polisi, Lalu Lempari Mapolres Tarakan dengan Batu, Eh Malah Minta Ditembak
Peristiwa | 28 April 2021, 01:24 WIBTARAKAN, KOMPAS.TV- Ada-ada saja yang dilakukan pria berinsial MH ini. Pria berusia 45 tahun tersebut diketahui nekat melempar pos jaga Mapolres Tarakan, Provinsi Kalimantan Utara dengan sebuah batu besar ukuran batu bata, Minggu (25/4/2021).
Tanpa diduga, setelah melempar batu ke arah pos jaga, MH malah berteriak-teriak minta untuk ditembak.
“Akibat ulahnya, kaca penjagaan pecah dan mengenai tangan salah satu personel yang berjaga hingga robek. Saat itu ada dua petugas yang sedang berjaga,” kata Kapolres Tarakan AKBP Fillol Praja Arthadira, Senin (26/4/2021).
Baca Juga: Jadwal Imsak, Buka Puasa, dan Salat untuk Kota Tarakan Selama Ramadan 2021
Ia mengatakan, kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 10.20 Wita. MH yang juga seorang buruh harian lepas itu awalnya menyeberang dari arah Bank BNI yang ada di depan Mapolres Tarakan.
“Dia berlari membawa bongkahan batu. Kebetulan portal depan Polres belum sempat ditutup karena baru saja ada mobil keluar dari dalam, saat itulah dia dari jarak sekitar 3 meter melemparkan batu ke pos jaga,’’ papar dia.
Melihat aksi tersebut, ungkap Kapolres, petugas jaga langsung sigap dan mengambil senjata. Mereka mengawasi pergerakan pria dengan penampilan preman tersebut.
Saat itu, pria dengan kaos oblong dan celana jeans itu berteriak teriak menantang dan mengancam polisi sembari memutar-mutar ikat pinggangnya layaknya orang hendak tawuran.
‘’Dia teriak teriak menantang petugas, kalau berani bunuh saya, tembak saya,’’lanjut Fillol.
Baca Juga: Kasus Dokter Dan Perawat Terpapar Covid-19 Di Tarakan, Bertambah
Setelah petugas yakin pria tersebut tidak membawa senjata di balik pakaiannya, petugas langsung bergerak melumpuhkan pelaku.
"Kami tidak langsung ambil tindakan, lemparan pertama yang ternyata hanya sebuah batu saja yang kita khawatirkan. Dia juga tidak membawa tas, tidak memakai jaket. Karena ikat pinggang dia lepas, celananya melorot, disitulah anggota yakin dia tidak bersenjata. Kami langsung lumpuhkan tanpa senjata saat itu juga,’’ papar dia.
Setelah berhasil ditangkap, MH pun diinterogasi. Saat diperiksa pria yang berstatus duda dan indekos di depan Pasar Gusher Kota Tarakan ini mengaku memiliki kebencian kepada Polisi.
Bahkan ketika ponselnya bermasalah, ia selalu menyudutkan dan menganggap itu ulah polisi.
Baca Juga: Kota Tarakan Dilanda Longsor Akibat Hujan Deras, 11 Warga Ditemukan Tewas
‘’Segitu bencinya dia sama polisi. Padahal untuk apa polisi menyadap ponselnya, siapa dia saja kita gak tahu. Apa pentingnya ponselnya disadap?’’lanjut Fillol dikutip dari Kompas.com.
Kebencian membabi buta juga dikuatkan dengan isi dari ponselnya. Terdapat banyak gambar gambar polisi yang diedit dengan tambahan kata kata kecaman dan penuh permusuhan.
‘’Saat ini, kita masih dalami, apakah dia berpaham radikal atau paham lain. Kita sudah koordinasi dengan Polda Kaltara dan Tim Densus 88. Sementara kita masih lakukan pemeriksaan termasuk psikologinya,’’ tandas Kapolres.
Penulis : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV