> >

Jawa Tengah jadi Provinsi dengan Jumlah Kematian Covid-19 Tertinggi

Update corona | 27 April 2021, 19:07 WIB
Juru Bicara Satgas Covid-19, Wiku Adisasmito (Sumber: Dok. Humas BNPB)

JAKARTA, KOMPAS.TV -  Jawa Tengah menjadi provinsi dengan kenaikan kasus kasus kematian tertinggi pekan lalu berdasarkan data Satgas Covid-19. Pada periode 19-25 April, kasus kematian di Provinsi Jawa Tengah bertambah 178. 

Dengan jumlah tersebut, Jawa Tengah termasuk dalam provinsi yang berkontribusi terhadap kenaikan jumlah kasus kematian di Indonesia. Adapun jumlah kasus meninggal akibat virus corona (Covid-19) di Indonesia pada pekan yang berakhir 25 April 2021 naik 29,21%.

Selain Jawa Tengah, provinsi dengan angka kematian tinggi yaitu Provinsi Sumatera Selatan, di mana jumlah kematian akibat Covid-19 naik 25 kematian, DKI Jakarta yang bertambah 20 kasus kematian, Jawa Barat naik 18 kematian, serta Aceh naik 15 kematian.

Melansir dari Kontan.co.id, Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito menyayangkan, kasus kematian yang meningkat pada pekan lalu. Ia mengingatkan kepada seluruh provinsi, khususnya Jawa Tengah yang mengalami jumlah kematian naik cukup signifikan.

"Mohon untuk segera mengevaluasi penanganan Covid-19 di daerahnya," jelas dia saat Teleconference di YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (27/4/2021).

Meskipun ada penurunan kasus mingguan, Wiku tetap mengingatkan waspada, khususnya pada provinsi yang mengalami kenaikan kasus tertinggi di minggu ini.

Baca Juga: Jumlah Kematian Covid-19 Terbanyak Kedua Dunia Setelah AS, Brasil Belum Juga Mulai Vaksinasi

Lima besar kenaikan minggu ini di kontribusi dari Riau naik sebesar 930 kasus, Sumatera Barat naik 758 kasus, Kepulauan Bangka Belitung naik 408 kasus, NTT naik 353 kasus dan Sumatera Selatan naik 237 kasus.

Kemudian untuk kasus harian, Wiku memaparkan per 26 April 2021 terjadi penambahan kasus positif sebesar 5.944 kasus dan jumlah kasus aktif menjadi 100.652 kasus atau 6,1%.

Sementara umlah kasus sembuh kumulatif yaitu 1.501.715 kesembuhan atau 91,2%. Adapun jumlah kasus meninggal kumulatif yaitu 44.771 atau 2,7%.

"Saya ingin menyampaikan pesan khusus terkait dengan persentase kematian di Indonesia yang angkanya 2,7% persentase ini telah bertahan selama lebih dari 2 bulan terhitung sejak awal Februari 2021," katanya.

Persentase kematian sendiri disebut lebih sulit ditekan dibanding persentase penambahan kasus aktif. Hal tersebut lantaran penurunan hanya dapat terjadi apabila setiap kasus positif baru dapat seluruhnya sembuh. Sedangkan, pada saat ini dari kasus baru yang ada masih ada yang meninggal dan dalam perawatan.

“Kita tidak boleh hanya melihat pada kasus aktif dan kesembuhan saja, tapi juga perlu mewaspadai angka kematian karena masih ada beberapa provinsi yang mencatatkan penambahan kematian," terang Wiku.

Baca Juga: Sejumlah Negara Kirim Bantuan untuk Atasi Kasus Covid 19 di India yang Terus Melonjak

 

Penulis : Fransisca Natalia Editor : Eddward-S-Kennedy

Sumber : Kompas TV


TERBARU