> >

Camat Wanti-Wanti Warga Desa Miliarder Tak Foya-Foya: Jangan Sampai Uang Habis Sia-Sia

Peristiwa | 26 April 2021, 23:21 WIB
Warga Desa Sadawarna, Kabupaten Subang yang mendadak jadi milarder memborong sepeda motor baru yang dibeli dari hasil pencairan ganti rugi laham proyek Bendungan Sadawarna, Senin (26/4/2021).  (Sumber: TribunJabar.id/Irvan Maulana)

SUBANG, KOMPAS.TV - Ratusan warga Desa Sadawarna, Cibogo, Kabupaten Subang, Jawa Barat, mendadak jadi jutawan.

Mereka baru saja mendapat uang ganti untung pembebasan lahan untuk proyek Bendungan Sadawarna, Minggu (26/4/2021).

Layaknya di Indramayu dan Kuningan yang sempat dijuluki desa miliader, Desa Sadawarna pun warganya mendadak menjadi kaya raya.

Para penduduk desa miliarder di Subang ini kemudian memborong motor. Bahkan ada satu warga yang memborong dua motor.

Camat Cibogo Sri Novia mengimbau warganya jangan menghabiskan uang pencairan ganti untung lahannya untuk berfoya-foya atau berbelanja kebutuhan yang bersifat konsumtif.

”Saya terus mengingatkan jika yang kena ganti rugi sawah beli sawah lagi, kalau rumah ya beli rumah lagi. Jangan sampai uang ganti untung tersebut malah habis sia-sia, intinya warga harus punya aset dari hasil ganti rugi aset.” ujarnya seperti dikutip TribunJabar.id, Senin (26/4/2021).

Baca Juga: Heboh Desa Miliarder Lagi, Warga Subang Ramai-Ramai Borong Motor Baru dari Ganti Untung Proyek

Bendugan Sadawarna Proyek Nasional

Novia mengungkapkan, di termin keempat saat ini ada 227 warga Desa Sadawarna yang menerima pembayaran ganti untung atas lahan maupun bangunan terkena imbas pembangunan Bendugan Sadawarna.

Bendungan tersebut merupakan salah satu proyek nasional di Kabupaten Subang, Jawa Barat.

"Sekarang ini tahap atau termin keempat ada kurang lebih 227 warga yang memiliki secara total 274 bidang yang sudah dibayarkan pembebasannya,” ujar Sri ketila diwawancara awak media usai pembagian pencairan pembayaran lahan milik warga di Desa Sadawarna Kabupaten Subang, seperti dikutip TribunJabar.id, Senin (26/4/2021).

Sebelumnya Sri juga mengatakan proses pencairan sendiri dilakukan dengan proses penghitungan yang cukup rumit dan memakan waktu.

"Pengukuran lahan dan bangunan dikerjakan oleh tim appraisal pembangunan Bendungan Sadawarna tersebut. Nanti dibayar sesuai penghitungan dan dicocokkan dengan data," ujar Sri.

Baca Juga: Tarsimah, Warga Desa Miliarder Tuban yang Tak Dapat Apa-apa Karena Tidak Punya Lahan untuk Dijual

Warga Antusias Beli Motor

Salah satu warga Sadawarna Asep Permana (50) yang telah mendapat pencairan atas lahannya tersebut mengaku langsung membeli dua sepeda motor baru untuk ia dan anaknya.

"Saya beli motor baru, anak pengen motor saya juga lihat tetangga yang baru saja beli motor baru," kata Asep.

Terlihat beberapa warga memang antusias menjajal motor-motor yang baru mereka beli dari hasil uang pencairan ganti rugi lahan mereka tersebut.

 

Penulis : Fadhilah Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU