Polisi Sebut Ada Provokator Tunggangi Bentrokan Terkait Pembangunan Bendungan Bener Purworejo
Peristiwa | 25 April 2021, 20:36 WIBPURWOREJO, KOMPAS.TV- Sosialisasi pembangunan Bendungan Bener, Purworejo berakhir ricuh, Jumat (23/4/2021).
Polisi pun menyebut ricuh karena terjadi bentrokan antara warga Desa Wadas dengan personel kepolisian itu karena ditunggangi provokator.
Kapolres Purworejo AKBP Rizal Marito mengatakan kerusuhan yang terjadi kemarin, pihak kepolisian hanya berusaha menenangkan warga, dan bukan melawan warga melakukan aksi demo tersebut.
Pihaknya telah memahami bahwa aksi yang dilakukan oknum tidak bertanggung jawab dan bukan dari warga setempat.
"Kami tahu aksi warga tersebut ditunggangi oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab, dan melakukan provokasi terhadap warga, bahkan mereka bukan dari warga di desa tersebut," ujarnya, Sabtu (24/4/2021).
Baca Juga: Tolak Tambang di Wadas Purworejo, Kuasa Hukum Warga: Alam Sudah Penuhi Kebutuhan
Menurutnya, kesebelas orang yang diamankan sudah dibebaskan oleh pihak kepolisian. Pihaknya hanya memintai keterangan.
"Sudah kami lepaskan. Kami hanya mintai keterangan saja. Namun, akan kita minta lagi keterangan mereka jika kami masih ada kekurangan.
Saya juga mengingatkan, siapapun jangan berani berani membuat onar dan kegaduhan di wilayah Purworejo, karena pasti akan kita proses secara hukum," jelasnya.
Ia menyayangkan, kejadian tersebut. Warga mudah terprovokasi dengan orang yang tidak bertanggung jawab.
"Untuk itu, saya menghimbau kepada masyarakat, agar tidak mudah terprovokasi oleh siapapun yang akan membuat tidak kondusif kabupaten Purworejo," ungkap dia dikutip dari TribunJateng.
Baca Juga: Warga Wadas Aksi Damai Tolak Tambang, Aparat Memaksa Masuk hingga Terjadi Bentrok
Ia menghimbau kepada masyarakat Purworejo tidak perlu khawatir untuk beraktifitas. Saat ini situasi kamtibmas sudah kondusif seperti biasa.
"TNI Polri menjamin keamanan dan keselamatan masyarakat Purworejo. Jangan mudah terpengaruh oleh isu atau berita yang tidak benar," tandasnya.
Terpisah, Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Iskandar, menambahkan, bahwa Polri melakukan upaya pembukaan akses blokade jalan desa yang merupakan jalan umum bagi masyarakat dan perlintasan ekonomi.
"Dimana jalan tersebut telah di blokir masyarakat wadas dengan merusak pepohonan serta menghadang petugas dengan melempari batu yang mengarah tindakan anarkis, sehingga menyebabkan jatuh korban dari anggota Polri," sambung dia.
Baca Juga: Sekolah di Purworejo Siap Pembelajaran Tatap Muka
Lanjut Iskandar, Polri telah mengamankan 11 orang provokator anarkis. Meskipun akhirnya oleh Polres Purworejo, kesebelas orang tersebut dibebaskan. Hal ini untuk mencegah korban dan aksi anarkis yang lebih besar lagi.
"Polres telah mengidentifikasi semua provokator dan melakukan pemeriksaan, dan saat ini telah dibebaskan dalam kondisi sehat wal’afiat," tuturnya.
Menurutnya situasi pasca insiden saat ini sudah sangat kondusif dan akses jalan yang di blokade telah dibersihkan untuk kepentingan masyarakat umum Desa Wadas.
"Jadi tidak ada kepolisian melakukan perlawanan terhadap warga, kami sudah memberikan himbauan dan penjelasan, namun kami yang dilempari batu. Karena kami tau aksi tersebut terjadi akibat adanya provokasi, 11 orang ini yang kami amankan, karena mereka memprovokasi warga desa Wadas," papar dia.
Baca Juga: Pembunuhan Sadis, Bunda Maya Guru Ngaji Dimakamkan di Purworejo
Penulis : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV