Jadi Santapan Priyayi Hingga Mitos Vitalitas Pria, Ini Sejarah Solo Surga Kuliner Daging Anjing
Budaya | 20 April 2021, 22:59 WIB"Dalam urusan menyantap daging anjing Solo terbesar setelah Jakarta," ujar Heri.
Oleh karena sudah begitu mengakar bagi warga Solo Raya, Heri meyakini, regulasi penghentian perdagangan daging anjing tidak akan menghentikan tradisi makan daging anjing itu sendiri.
Baca Juga: Stop Makan Daging Anjing! - Opini
"Sekarang zaman sudah modern, kalau orang dilarang membuka lapak untuk jualan daging anjing, nanti juga bisa pindah ke online," ujarnya.
Heri menambahkan, perdagangan daging anjing hanya bisa disetop apabila tradisinya dihentikan, bukan pasarnya yang ditutup.
"Penjualan daging anjing ini lestari karena ada yang meneruskan, baik pedagangnya atau konsumennya, kalau cuma distop lapaknya ya sama saja," kata dia seperti dikutip dari TribunSolo, Senin (19/4/2021).
Selain itu, ada mitos kasiat daging anjing dinilai menjadi satu di antara beberapa faktor yang membuat kuliner ekstrem olahan daging anjing bertahan.
Tim koalisi Dog Meat Free Indonesia (DMFI) Kota Solo, Mustika, mengatakan awalnya hanya segelitir masyarakat yang tertarik mengonsumsi olahan daging anjing.
Baca Juga: Mengharukan, Induk Anjing Ini Tangisi Dua Anaknya yang Mati Saat Lahir, Sempat Gali Kubur Mereka
"Lambat laun mempromosikan dari mulut ke mulut. Mempromosikan (daging anjing) enak," ujar dia.
Bagi para penikmat, nikmatnya olahan daging anjing berasal dari bumbu rempah yang dipakai.
"Daging anjing itu memakai bumbu rica (rempah) tinggi, seperti merica dan cabai. Itu juga yang sebenarnya membuat badan penikmat jadi hangat," katanya.
Selain itu, mitos yang muncul membuat warung-warung penjual olahan daging anjing tetap bertahan.
Adapun mitos yang muncul terkait vitalitas pria. Dengan mengonsumsi daging anjing, seorang pria diyakini jadi lebih perkasa.
"Kemudian ada mitos orang yang mempunyai luka kalau mau cepat kering konsumsi daging anjing," ucap Mustika.
Penulis : Gading Persada Editor : Tito-Dirhantoro
Sumber : Kompas TV