Merasa Keluarganya Dipojokkan di Media Sosial, Ini Klarifikasi Istri Penganiaya Perawat RS Siloam
Peristiwa | 18 April 2021, 18:21 WIBPALEMBANG, KOMPAS TV - Melisa, istri dari JT (38), pria yang menganiaya seorang perawat di Rumah Sakit (RS) Siloam Sriwijaya Palembang, Sumatera Selatan, berinisial CRS akhirnya buka suara.
Melisa merasa perlu memberikan klarifikasi karena menilai informasi yang beredar di media sosial terkesan tidak berimbang dan memojokkan keluarganya.
Baca Juga: Pengakuan Pria Penganiaya Perawat RS Siloam: Saya Kelelahan, Sudah Beberapa Hari Jaga Anak
Melisa mengatakan, peristiwa penganiayaan oleh suaminya bermula karena ketidakprofesionalan seorang perawat dalam menangani pasien yang saat itu merupakan anaknya.
"Saya mau klarifikasi di sini, kejadian tersebut bermula karena adanya ketidakprofesionalan seorang suster rumah sakit dalam melayani pasien," kata Melisa dikutip dari TribuSumsel.com pada Minggu (18/4/2021).
Melisa mengatakan sejak pertama kali bertemu dengan perawat CRS, ia merasa sudah tidak enak.
Bahkan, Melisa mengaku sempat memfoto suster tersebut karena perasaannya yang tak enak itu.
Baca Juga: Mengaku Polisi, Pria Penganiaya Perawat RS Siloam Ternyata Ini Profesinya di Palembang
"Sebenarnya jujur, dari awal di situ perasaan saya sudah tidak enak melihat sikap suster itu," ucap Melisa.
Ketika menangani anaknya, Melisa menuturkan, sejak awal perlakuan perawat CRS tidak mengenakkan hati. Hal itu, kata dia, terlihat dari nada bicara sang suster.
"Dari nada bicaranya saja agak ketus, saat menangani anak saya yang rewel juga nyeletuk 'Ini (anaknya) rewel terus, harusnya kalau siang jangan ditidurin jadi malem enggak rewel terus'," ujarnya.
Mendengar celetukan itu, Melisa pun berpikir mengapa bisa seorang perawat berbicara seperti itu.
Baca Juga: Istri Penganiaya Perawat RS Siloam Terancam Digugat Usai Mengaku Owner Perusahaan Kosmetik
"Saya jadi tidak enak lah dengernya, kok bisa seorang suster tega ngomong seperti itu," ucapnya.
Selanjutnya, menurut Melisa, saat melepas selang infus anaknya, sang suster tersebut melakukannya secara tidak profesional.
"Menurut saya sebagai orang tua bisa berakibat fatal, apalagi anak saya masih balita," ujarnya.
Kekhawatiran Melisa akhirnya pun terjadi, sehingga membuat tangan anaknya banyak mengeluarkan darah.
"Ternyata bener kejadian kan, sudah dia nyabutnya kasar, darah sampai kemana-mana di baju, lantai, kasur, eh, malah saya disalahin, katanya, sebaiknya ibu-ibu jangan gendong anak," ujarnya.
Baca Juga: Penganiaya Perawat RS Siloam Sriwijaya Palembang Dijerat Pasal Berlapis
Melisa menambahkan, darah yang keluar dari tubuh anaknya sangat banyak dan menurutnya perbuatan suster tersebut sudah fatal dan tidak wajar.
"Sebagai orang tua saya pikir wajar jika kita panik, apalagi setelah lihat anak saya sampai keluar darah, si suster itu tidak mau meminta maaf," ujarnya.
"Masih ada bekas darahnya di baju, semua saya foto."
Karena peristiwa itu, Melisa kemudian sempat melapor ke kepala perawat yang ada di rumah sakit tersebut. Itu dilakukan karena menilai penanganan dari suster tersebut kurang.
Baca Juga: Kasus Perawat Dianiaya Keluarga Pasien, PPNI: Keadilan Bagi Perawat Harus Ditegakan!
"Fatal darah itu, saya sampai mengadu ke kepala perawat baru ditangani darah tersebut dikasih plester," ujarnya.
"Sama suster itu darah anak saya cuma ditutul-tutul saja pakai tisu toilet. Saya enggak bohong saya berani bersaksi nanti di pengadilan."
Walaupun demikian, Melisa meminta maaf atas perbuatan suaminya terhadap perawat CRS karena menjadi korban penganiayaan dan menjadi sorotan masyarakat.
"Saya memohon maaf kepada suster dan pihak rumah sakit atas kejadian kemarin yang sangat meresahkan masyarakat luas," ujar Melisa.
Baca Juga: Kronologi Penganiayaan Perawat oleh Keluarga Pasien, Pelaku Tidak Di Ruangan Saat Infus Dicabut
Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV