BMKG Imbau Masyarakat Waspadai Dampak Siklon Tropis Surigae
Berita daerah | 14 April 2021, 19:56 WIBMALANG, KOMPAS.TV - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati mengungkapkan, bibit Siklon Tropis di Utara Papua telah berkembang menjadi Siklon Tropis Surigae.
Siklon tropis baru ini bergerak ke arah barat laut mendekati wilayah Filipina.
Baca Juga: Waspada! Bibit Siklon Tropis 94W yang Dideteksi BMKG Berpotensi Cuaca Ekstrem
"Akibatnya, saat ini terjadi peningkatan kecepatan angin rata-rata di wilayah Utara Sulawesi dan sekitarnya berkisar 8 - 20 knot," kata Dwikorita di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Rabu (14/4).
Dilansir dari website BMKG, siklon ini diberi nama Surigae oleh Japan Meteorological Agency (JMA), termasuk analisis dan pergerakannya.
Namun, sebelumnya, bibit siklon ini bernama 94W.
Dwikorita menerangkan, siklon atau Badai Tropis ini diperkirakan akan berkembang menjadi Badai Tropis Kuat atau Siklon Tropis Surigae (STS).
Bahkan, akan menjadi Topan atau Typhoon (TY) pada tanggal 16 April 2021.
Selain berdampak pada kecepatan angin, Siklon Tropis Surigae diprediksi akan berdampak pada gelombang laut yang tinggi mencapai 4 hingga 6 meter di wilayah perairan Kepulauan Sitaro, Sangihe, dan Talaud serta Laut Maluku bagian utara.
Adanya siklon baru ini, Dwikorita mengimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada dan tetap hati-hati dengan dampak yang akan terjadi.
Berikut dampak Siklon Tropis Surigae terhadap cuaca di Indonesia:
Hujan sedang hingga lebat disertai kilat/petir serta angin kencang
- Kalimantan Utara
- Kalimantan Timur
- Sulawesi Utara
- Gorontalo
- Sulawesi Tengah
- Sulawesi Barat
- Maluku Utara
- Papua Barat
- Papua
Gelombang tinggi 1,25-2,5 meter
Laut Sulawesi bagian timur, Perairan Kepulauan Sangihe-kepulauan Talaud, Perairan Kepulauan Sitaro, Perairan Bitung-Likupang, Laut Maluku, Perairan Selatan Sulawesi Utara, Perairan Kepulauan Halmahera, Laut Halmahera, Samudera Pasififk utara Halmahera, Perairan Utara Raja Ampat, Perairan Selatan Bia, teluk Cendrawasih, dan Perairan Jayapura-Sarmi.
Gelombang tinggi 2,5 - 4,0 meter
Perairan Manokwari, Perairan Utara Siak, dan Samudera Pasifik Utara Papua Barat
Gelombang tinggi 4,0 hingga 6,0 meter
Samudera Psifik utara Papua.
Adanya siklon baru ini, Dwikorita menegaskan ulang agar selalu waspada dan tetap hati-hati dengan dampak yang akan terjadi.
Baca Juga: Waspada! Ancaman Gempa Megathrust Kian Nyata, Ini Penjelasan BMKG
Penulis : Nurul Fitriana Editor : Deni-Muliya
Sumber : Kompas TV