Ketua Ma'arif NU Lumajang Ahmad Fadholi dan Isteri Meninggal saat Gempa Malang
Peristiwa | 12 April 2021, 07:08 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Gempa bumi yang melanda Kabupaten Malang, Sabtu (10/4/2021) dengan kekuatan magnitudo 6,7, telah menelan korban setidaknya 8 korban meninggal dunia. Dua korban adalah pasangan suami isteri Ahmad Fadholi dan Sri Yani.
Ahmad Fadholi adalah Ketua Lembaga Pendidikan Ma’arif NU Kecamatan Tempursari, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Dikutip nu.online, saat gempa terjadi, pria yang berdomisili di Desa Tempurejo, Kecamatan Tempursari bersama istrinya, Sri Yani, tengah bepergian mengunjungi keluarganya di kota Lumajang.
Keduanya berboncengan menggunakan motor menyusuri jalur lintas selatan yang dikenal cukup rawan karena melewati pegunungan dengan jalan berliku dan terdapat tebing-tebing curam di kanan kiri jalan.
Baca Juga: BPJT Pastikan Tol Trans-Jawa di Jatim Aman Dilintasi Setelah Gempa Malang
Saat keduanya melintasi jalur piket nol di Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, tiba-tiba gempa bumi terjadi.
Akibat guncangan gempa yang cukup dahsyat, tiba-tiba beberapa batu besar yang berada di perbukitan sisi jalan, dengan posisi cukup tinggi, jatuh dan menimpa pasangan tersebut.
“Keadaannya cukup parah, keduanya tertimpa batu besar. Saya dan teman-teman yang ikut mengevakuasi tidak tega melihatnya,” ujar Ketua Pengurus Cabang (PC) Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU) Kabupaten Lumajang, M Ridwan di Lumajang, Sabtu (10/4/2021) malam.
Ahmad Fadholi meninggal di tempat kejadian. Sedangkan istrinya meninggal dalam perjalanan menuju Rumah Sakit Haryoto, Lumajang.
Baca Juga: Pascagempa Malang, Ini 2 Fokus Utama yang Jadi Prioritas Penanganan
Ahmad Fadholi dikenal sebagai sosok yang sangat aktif di LP Ma’arif. Menurut Ketua Pengurus Cabang (PC) Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif Kabupaten Lumajang, Muhammad Yamin, komitmen Ahmad Fadholi terhadap tugas yang diembannya cukup tinggi. “Kalau ada apa-apa terkait dengan urusan Ma’arif, ia langsung bertindak, tanpa harus diperintah,” ucapnya.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan, hingga Minggu (11/4/2021) tercatat delapan korban jiwa akibat gempa bumi bermagnitudo 6,1 yang mengguncang wilayah Malang dan sekitarnya.
Sementara itu, tiga orang mengalami luka sedang hingga berat dan 36 lainnya luka ringan. "BPBD Kabupaten Lumajang mengidentifikasi korban meninggal dunia di wilayahnya lima orang, sedangkan Kabupaten Malang tiga (orang)," kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati dalam keterangan tertulis, Minggu.
Penulis : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV