Keluarga Minta Jenazah Oktovianus Rayo, Guru yang Ditembak KKB Segera Dievakuasi
Peristiwa | 9 April 2021, 23:55 WIBPAPUA, KOMPAS.TV – Keluarga Oktovianus Rayo, seorang guru yang tewas ditembak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua, meminta agar jenazah Oktovianus Rayo dapat segera dibawa ke rumah duka di Timika.
Sejumlah kerabat dan tamu sudah berdatangan ke rumah duka keluarga Oktovianus Rayo di Gang Tanete, Jalan Budi Utomo, Timika.
Namun sejak peristiwa penambakan oleh KKB jenazah Oktovianus Rayo belum diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan.
Baca Juga: KKB Kembali Tembak Seorang Guru di Puncak Papua
Perwakilan keluarga Oktovianus Rayo, Daud Bunga menjelaskan pihaknya masih terus berkoordinasi dengan aparat kemananan di Distrik Beoga dan pihak terkait di Timika agar jenazah Oktovianus Rayo dapat segera dievakuasi.
Pihaknya menyayangkan seorang abdi negara yang seharusnya mendapat perlindungan dari aparat menjadi korban dari KKB di Beoga, Puncak, Papua.
Ia juga meminta agar aparat dapat memberikan perlindungan masyarakat yang berada di pedalaman maupun di daerah lain di Papua dari serangan KKB.
“Keluarga menginginkan agar jenazah Oktovianus Rayo dapat dievakuasi ke Timka, dan kami keluarga dan seluruh warga Toraja menyesali peristiwa ini,” ujar Daud yang juga selaku Wakil Ketua Satu Ikatan Keluarga Toraja di Mimika, Jumat (9/4/2021).
Baca Juga: Sumber Dana KKB Beli Senjata dan Amunisi Terbongkar, Kapolda Papua: dari Tambang Emas Ilegal
Di kesempatan berbeda Kapolres Puncak Kompol I Nyoman Punia menjelaskan keamanan di lokasi kejadian yang belum kondusif membuat kepolisian tidak bisa mengevakuasi jenazah.
Nyoman menjelaskan di Distrik Beoga memang terdapat kantor Polsek yang jumlah personelnya tidak terlalu banyak.
Namun jaringan telekomunikasi ke Distrik Beoga masih tidak bagus, sehingga sulit untuk melakukan komunikasi.
Baca Juga: Kronologi Guru Tewas ditembak KKB saat Jaga Kios di Rumah
"Dari pagi saya belum bisa komunikasi, di sana ada Polsek tapi sinyal kadang-kadang susah, tidak ada radio," ujar Nyoman.
Selain keamanan Distrik Ilaga yang merupakan ibu kota Kabupaten Puncak, ke Distrik Beoga, belum tersedia akses jalan darat untuk kendaraan roda empat. Rute penerbangan tetap dari Ilaga ke Beoga juga belum tersedia.
"Dari Ilaga ke Beoga kalau naik pesawat 15 menit, tapi tidak ada pesawat ke sana harus ke Timika dulu, kecuali carter," ujar Nyoman.
Oktovianus Rayo (42) guru Sekolah Dasar (SD) di Kampung Julukoma, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua, tewas ditembak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), Kamis (8/4/2021).
Baca Juga: KKB Tembak Mati Guru SD di Puncak Papua, Kapolda: Begitu Teganya Kelompok Ini
Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri mengatakan peristiwa penembakan oleh KKB terjadi sekitar pukul 09.30 WIT. Saat itu korban sedang berada di kios miliknya dan didatangi orang tidak dikenal dan langsung melakukan penembakan.
Korban diduga ditembak menggunakan senjata laras pendek mengenai rusuk kanan dan perut yang mengakibatkan korban meninggal dunia di lokasi kejadian.
Kapolda menyebut saat penembakan terjadi sejumlah guru yang berada di lokasi kejadian lari menyelamatkan diri ke dalam hutan.
Saat ini guru yang menyelamatkan diri tersebut sudah ditemukan kembali oleh masyarakat.
Baca Juga: KKB Tantang Perang Hingga Ancam Culik Gadis di Papua, TNI Bereaksi: Buru dan Tindak Tegas
Pelaku penembakan diduga kuat dilakukan oleh kelompok kriminal bersenjata pimpinan Sebinus Waker yang masuk ke Ilaga dalam satu bulan terakhir.
Penulis : Johannes Mangihot Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV