> >

Universitas Sebelas Maret Solo Mulai Uji Coba Kuliah Tatap Muka di 3 Fakultas

Peristiwa | 7 April 2021, 15:37 WIB
Rektor UNS Solo Jamal Wiwoho meninjau pelaksanaa uni coba kuliah tatap muka di kampus setempat, Rabu (7/4/2021) (Sumber: KOMPAS.com/LABIB ZAMANI)

SOLO, KOMPAS.TV - Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Jawa Tengah, mulai melaksanakan uji coba perkuliahan tatap muka perdana untuk tiga fakultas, Rabu (07/04/2021).

Uji coba diadakan di Fakultas Hukum, Fakultas Kedokteran, dan Fakultas Keolahragaan.

Rektor UNS Solo, Jamal Wiwoho menjelaskan, percobaan ini sebagai upaya membuka diri agar kuliah tatap muka segera bisa dimulai.

Baca Juga: UNS Siap Gelar Kuliah Tatap Muka

Uji coba kuliah tatap muka dilaksanakan setelah ada surat keterangan bersama menteri yaitu Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Kesehatan, Menteri Agama, dan Menteri Dalam Negeri.

"Dalam praktiknya harus memperhatikan dua hal. Bersyarat dan bertahap," jelas Jamal seperti dikutip dari Kompas.com.

Syarat yang dimaksud adalah memperhatikan protokol kesehatan ketika kuliah tatap muka dijalankan. Menjaga jarak, memakai masker, mencuci tangan, cek suhu, dan izin dari orangtua merupakan bagian dari syaratnya.

Baca Juga: Forum Dekan Fakultas  Syariah: Fenomena Bomber Milenial Harus Jadi Perhatian Serius

Kuliah tatap muka yang dilakukan hanya berlangsung sekitar 25 sampai 35 menit karena masih dalam tahap uji coba.

"Kalau mahasiswa tak ingin kuliah (tatap muka) ya boleh, tak apa. Kita siapkan daring," lanjutnya.

Meski demikian tak semua mahasiswa UNS yang mengikuti kuliah tatap muka.

Jamal menjelaskan hanya mahasiswa semester dua dan akhir yang menempuh skripsi saja yang kuliah tatap muka.

Baca Juga: Wagub DKI: Jika Uji Coba Belajar Tatap Muka Berhasil, akan Diperluas

"Dicoba dulu untuk yang semester dua. Itu hanya separuh. Kalau semester dua ada 100 mahasiswa, kita coba 50 mahasiswa. Kita bagi maksimal satu ruangan. Kalau ruangan kecil ya 25 mahasiswa," jelas Jamal.

Seperti diketahui sebanyak 600-an dari 1.700 dosen UNS telah mendapatkan vaksin. Jumlah penerima vaksin dikabarkan bakal bertambah.

"Karena keterbatasan vaksin yang ada maka baru 600 (dosen) divaksin," ujarnya.

Baca Juga: Anda Ompong? Tenang, Peneliti Universitas Fukui dan Universitas Kyoto Temukan Obat Penumbuh Gigi

Penulis : Danang Suryo Editor : Eddward-S-Kennedy

Sumber : Kompas TV


TERBARU