Lemak Jenuh Jadi Cara Pelukis Gusmen Heriadi Berbagi di Yogyakarta
Budaya | 15 Maret 2021, 16:57 WIBYOGYAKARTA, KOMPAS.TV- Gusmen Heriadi, seorang pelukis tanah air, memberikan ruang dan waktu untuk orang-orang yang belajar melukis secara autodidak.
Pelukis kelahiran Sumatera Barat yang kini berdomisili di Yogyakarta ini membuka art space di kediamannya. Namanya RuangDalam Art House.
Tempat yang berlokasi di Jeblog, Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul, ini berdiri sejak 2016.
Ketika itu ruang publik atau galeri besar di Yogyakarta masih bisa dihitung dengan jari jumlahnya.
Bukan sekadar ruang pamer atau berkreasi, RuangDalam Art House juga menjadi tempat residensi pelukis pemula yang ingin memperdalam kemampuannya menggoreskan kuas di atas kanvas.
Baca Juga: Pelukis Pamerkan Karyanya Selama Pandemi
Gusmen Heriadi sebagai mentor dengan senang hati mengajarkan para pelukis yang ingin belajar.
Ternyata banyak pelukis muda yang berdatangan dan ingin belajar ke laki-laki yang akrab disapa Uda Gusmen ini.
“Dari sini saya dan istri saya berdiskusi, bagaimana kalau buka kelas melukis saja,” ujar Gusmen Heriadi, Senin (15/3/2021).
Ia menamakan kelas melukisnya Lemak Jenuh.
Mengapa lemak jenuh? Menurut Gusmen Heriadi, pada masa pandemi banyak orang diam dan tidak berbuat apa-apa.
Jadi, kelas lemak jenuh semacam menawarkan untuk membakar lemak jenuh di dalam tubuh melalui kegiatan melukis.
Kelas Lemak Jenuh ini gratis dan bisa diakses oleh siapa pun yang berminat untuk belajar melukis.
Tidak melulu para pelukis pemula, tetapi juga banyak diikuti oleh akademisi.
Kelas Lemak Jenuh diadakan setiap bulan. Peserta bisa mempelajari berbagai aliran seni rupa.
Baca Juga: Bersenjata Pensil, Pelukis Jalanan Bertahan Melawan Zaman
Lewat kelas Lemak Jenuh, peserta juga praktik melukis sesuai dengan tema materi hari itu.
Bahkan, ada orang yang menjadi model sesuai teknik yang dipelajari saat itu.
Model yang didatangkan pun tematik, misal dokter lengkap dengan jas putihnya, atau petugas SAR dengan seragamnya.
Gusmen Heriadi memang mengajar orang-orang yang datang kepadanya dengan ilmu paling dasar, sehingga tidak bisa instan.
Prinsipnya, jika sudah menguasai dasar, maka mengembangkan teknik melukis apapun pasti bisa.
“Jangan kamu yang dikuasai material dan kanvas, tetapi kamu yang menguasai,” ucapnya.
Gusmen Heriadi dan sang istri Titiek belum selesai berbagi.
Melalui RuangDalam Art House, ia juga membuat program Luar Peta yang dimulai April 2021.
Luar Peta memberikan kesempatan kepada seniman-seniman di luar Jawa untuk memamerkan lukisannya di galeri RuangDalam Art House.
Baca Juga: Manfaatkan Ampas Kopi, Seorang Pelukis Ciptakan Lukisan Siluet
“Jadi, kami berburu seniman sendiri, tidak menerima aplikasi, mereka bisa pameran di sini,” tuturnya.
Gusmen Heriadi mengungkapkan program-program yang dibuat seiring dengan visi dan misi RuangDalam Art House sebagai ruang berbagi.
Yogyakarta sebagai pusat seni rupa ingin tersambung ke daerah-daerah.
Penulis : Switzy Sabandar Editor : Deni-Muliya
Sumber : Kompas TV