Menewaskan 29 Penumpang, Ini Temuan Terbaru KNKT Bus Pariwisata yang Terjun ke Tanjakan Cae Sumedang
Peristiwa | 15 Maret 2021, 08:57 WIBSaat ini, pengemudi menginjak rem dan roda tidak berhenti. Selanjutnya pengemudi mengocok rem, memastikan dapat gaya pengereman. Padahal dengan mengocok rem, malah menurunkan tekanan udara di air tank.
“Jika tekanan udara di air tank kurang dari 7 bar, maka tidak bisa mendorong spring yang ada di pedal. Yang dirasakan pengemudi pedal rem dan kopling jadi keras (mbanggel),” papar dia.
Kemudian karena panik, pengemudi berusaha memindahkan gigi ke posisi rendah tanpa menginjak kopling.
Wildan mengatakan, hal ini fatal karena transmisi synchromesh tidak akan mau bekerja, sehingga pasti masuk ke gigi netral.
Baca Juga: Mulai Pelajar SMP, Balita dan Pemilik PO Bus Ikut Jadi Korban Kecelakaan Maut Tanjakan Cae Sumedang
“Upaya semua pengemudi ketika kecepatan semakin tidak terkendali karena gigi netral, pedal rem keras, adalah menarik tuas hand brake. Tapi itu sia-sia saja karena kampasnya sudah overheat,” kata dia.
Lebih lanjut Wildan menjelaskan, pada sistem pengereman Full Air Brake (FAB) ketika hand brake ditarik, seharusnya gardan belakang akan mengunci dan menjadi emergency brake.
"Seharusnya bisa menahan laju bus jika kampasnya tidak mengalami overheat," tandas dia.
Penulis : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV