Pria di Pontianak Halusinasi Usai Mabuk Lem Lalu Lompat dari Lantai 4 Ruko
Peristiwa | 14 Maret 2021, 07:45 WIBPONTIANAK, KOMPAS.TV- Aksi nekat yang mengakibatkan luka dialami seorang pria berinisial YP di Kota Pontianak, Kalimantan Barat.
Diduga berhalusinasi usai menghisap lem atau lebih dikenal dengan sebutan mabuk lem, pemuda berusia 28 tahun itu nekat melompat dari lantai empat sebuah rumah toko (ruko) yang berada di Jalan Tanjung Raya II, Kecamatan Pontianak Timur, Jumat (12/3/2021).
Terjadi sekitar pukul 21.00 WIB, YP pun harus mengalami luka di bagian pinggang sebelah kiri.
Baca Juga: 5 Anak Dibawah Umur Mabuk Lem
Kompol Rully Robinson Polli selaku Kasat Reskrim Polresta Pontianak mengatakan, kejadian berawal dari korban bersama dua temannya pergi ke sebuah ruko kosong.
Sesampainya di ruko tersebut, mereka kemudian naik ke lantai tiga dan menggunakan lem untuk mabuk.
Setelah, korban naik ke lantai empat ruko sendirian lalu kedua temannya naik tapi tidak melihat korban.
Baca Juga: Wanita Mabuk Lem Kepergok Petugas Saat Sedang Razia Masker
"Sekitar setengah jam kemudian kedua temannya naik menyusul korban ke lantai empat, akan tetapi setelah sampai di sana korban sudah tidak ada. Hanya ada sandal dan tas korban," kata Rully kepada wartawan, Sabtu (13/3/2021) siang.
Karena tidak ada, lantas kedua temamnnya ke rumah korban. Namun, YP tidak ada di rumah. Kemudian, tak beberapa lama mereka mendapat kabar dari rekan yang lain bahwa korban ternyata diketahui jatuh dari ruko dan sudah dibawa ke rumah sakit.
"Korban mengalami luka robek di tubuh bagian pinggang sebelah kiri dan masih dirawat di rumah sakit," ujarnya.
Baca Juga: Ibu Ini Rela Selundupkan Sekaleng Lem ke Penjara Demi Sang Anak Bisa Mabuk Lem
Terkait dengan kejadian itu, seperti dikutip dari Kompas.com, Rully menyebut pihaknya masih menyelidikinya. Namun, pihak keluarga menolak untuk dilakukan visum terhadap korban.
Lebih lanjut Rully mengungkapkan, dari keterangan saksi bahwa korban jatuh dari lantai empat karena berhalusinasi setelah menghirup lem.
"Orangtua korban menolak untuk dilakukan visum terhadap korban dan sampai saat ini korban masih belum bisa diambil keterangan," tandas dia.
Penulis : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV