Rumah Milik Humas Kejati Riau Diteror Dilempari Kepala Anjing, Pelaku Terekam Kamera CCTV
Peristiwa | 6 Maret 2021, 15:51 WIBPEKANBARU, KOMPAS TV - Rumah milik Humas Kejaksaan Tinggi (Kejati) Riau, Muspidauan, yang berada di Kota Pekanbaru, Riau dilempari potongan kepala anjing.
Muspidauan mengatakan, pelemparan kepala anjing di rumahnya merupakan bentuk teror. Meski begitu, dia belum mengetahui pelaku tersebut.
Baca Juga: Video TNI-Polri Kejar Kelompok Teroris MIT Via Darat dan Udara
Ia menjelaskan, kepala anjing yang sudah dijagal itu ditemukan di teras depan rumahnya pada Jumat (5/3/2021) sekitar pukul 05.00 WIB.
Awalnya, kata Muspidauan, dirinya ketika itu hendak melaksanakan salat subuh ke masjid dekat rumahnya.
"Pas keluar rumah jam lima subuh ada tampak pisau, saya masukkan ke dalam rumah. Tapi, tidak ada tampak darah di pisaunya," kata Muspidauan dikutip dari Kompas.com pada Sabtu (6/3/2021).
Baca Juga: Kejati Kalbar Ungkap Dugaan Korupsi di PT PN XIII, 5 Tersangka Ditangkap
Muspidauan mengaku tidak begitu memikirkan pisau yang ditemukannya itu. Ia pun melanjutkan langkahnya untuk pergi salat subuh ke masjid.
Usai salat subuh, Muspidauan merasa penasaran, dan meminta anaknya mengecek rekaman CCTV untuk melihat kejadian dari Kamis (3/3/2021) malam.
"Setelah mengecek kamera CCTV, anak saya keluar rumah, menemukan kepala anjing,'' ucap Muspidauan.
Baca Juga: Wajahnya Dicabik Tujuh Anjing Pitbull, Pria Ini Akhirnya Tewas
Karena curiga, ia kembali melihat rekaman CCTV dengan teliti. Ternyata, kepala anjing itu dilempar oleh dua orang tak dikenal yang menggunakan helm.
'”Ada dua orang pakai helm melemparkan kepala anjing," kata Muspidauan.
Teras dan dinding rumahnya dilumuri darah dari potongan kepala anjing tersebut. Atas kejadian itu, Muspidauan merasa terganggu, sehingga membuat laporan ke Polresta Pekanbaru.
Muspidauan mengaku kaget dengan kejadian tersebut. Pasalnya, selaku penegak hukum di wilayah Riau, baru kali ini dirinya mendapat dugaan teror.
Baca Juga: Kawanan Monyet Ekor Panjang Serang Permukiman di Pekanbaru
"Sudah 30 tahun saya bekerja baik-baik saja. Belum pernah terjadi kejadian seperti ini. Ini semacam teror psikis bagi saya," tutur Muspidauan.
Muspidauan berharap dugaan teror ini bisa diungkap oleh pihak kepolisian karena menyangkut marwah sebagai penegak hukum di Kejati Riau.
"Saya sudah buat laporan ke Polresta Pekanbaru kemarin. Saya harap kepolisian dapat menangkap pelaku," kata Muspidauan.
Baca Juga: Istri Ditahan Usai Lempari Pabrik Tembakau, Suami: Anak Saya Tanya Ibunya Terus, Saya Bilang Berobat
Penulis : Tito-Dirhantoro
Sumber : Kompas TV