Pesan Terakhir Briptu Herlis Sebelum Tewas Ditembak, Pamit dan Janji Ingin Pulang Temui Ayahnya
Peristiwa | 3 Maret 2021, 23:20 WIBPOSO, KOMPAS TV - Satgas Madago Raya kembali terlibat baku tembak dengan kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora pada Rabu (3/3/2021) sore.
Baku tembak kali ini terjadi di Pegunungan Kilo 7 Desa Gayatri, Kecamatan Poso Pesisir Utara, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.
Dalam insiden yang terjadi sekira pukul 16.02 WITA tersebut, seorang anggota Brimob Polda Sulawesi Tengah bernama Briptu Herlis dari Bravo 5 dilaporkan gugur. Briptu Herlis diketahui berdinas di Brimob Polda Sulteng Kompi 4 Tolitoli.
Baca Juga: Anggota Brimob Briptu Herlis Gugur Ditembak Teroris Mujahidin Indonesia Timur
Pihak keluarga masih tak percaya Briptu Herlis meninggal dalam menjalankan tugasnya menumpas teroris. Hal itu disampaikan oleh Asti, sepupu dari Briptu Herlis.
“Kami dengar kabar sekitar jam 4 sore, sampai sekarang masih belum percaya kalau adikku itu sudah meninggal," kata Asti dikutip dari TribunPalu pada Rabu (3/3/2021).
Asti mengungkapkan, Briptu Herlis sempat menghubungi ayahnya untuk pamit sebelum masuk ke hutan dan melanjutkan tugas mengejar kelompok teroris Poso.
Dalam percakapan tersebut, kata Asti, Briptu Herlis sempat mengatakan kepada ayahnya jika ia berjanji akan pulang ke rumah untuk menemui sang ayah. Namun, ternyata takdir berkata lain.
Baca Juga: Tim Densus 88 Tangkap 22 Terduga Teroris di Wilayah Jawa Timur
"Komunikasi terakhir itu. Makanya kami masih tidak percaya. Sebelum masuk hutan dia pamit ke papanya," ujar Asti.
Di mata keluarga, Briptu Herlis termasuk sosok yang pendiam. Anak ketiga dari empat bersaudara ini juga dikenal sebagai sosok penyayang dengan keluarga.
"Dia angkatan 2013, terakhir saya jemput waktu dia pulang dari pendidikan. Kalau ibunya sudah meninggal, sisa bapaknya yang selama ini berkomunikasi dengan dia," ucap Asti.
Selama menjalankan tugas dan bergabung dalam Satgas Madago Raya, Briptu Herlis selalu melontarkan kalimat-kalimat semangat untuk menenangkan keluarga.
Baca Juga: Sosok Danton KKB Ferry Ellas yang Ditembak Mati TNI-Polri, Terlibat Penyanderaan Guru dan Perampasan
"Anaknya baik, selalu bersemangat. Kami tidak percaya kalau dia akan meninggal dalam tugas ini," tutur Asti.
Saat ini keluarga sudah berkumpul di rumah duka, tepatnya di kediaman Briptu Herlis.
"Kita keluarga sudah siap di sini, katanya jenazahnya mau di bawa sebentar ini. Kita menunggu," ucapnya.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Sulteng, Kombes Didik Supranoto, mengatakan sebelum terjadi baku tembak yang menewaskan Briptu Herlis, Satgas Madago Raya tengah melakukan patroli.
Patroli tersebut merupakan bagian dari pengejaran kelompok MIT yang masih dalam satu rangkaian setelah peristiwa baku tembak pada Senin (1/2/2021).
Baca Juga: Baku Tembak di Pegunungan Poso, 1 TNI dan 2 Anggota MIT Tewas
“Kontak tembak ini adalah merupakan serangkaian dengan kejadian pada hari Senin. Kemudian dilakukan pengejaran. Berawal dari patroli, kemudian terjadi kontak tembak lagi," kata Didik.
Dalam baku tembak tersebut, kata Didik, Briptu Herlis gugur setelah mengalami luka tembak di bagian samping tubuhnya.
"Luka tembak di badan bagian samping satu peluru," kata Kombes Didik Supranoto.
Adapun kelompok MIT Poso yang terlibat kontak tembak pada Rabu (3/3/2021) diduga dipimpin langsung Ali Kalora.
Sebagaimana diketahui, Ali Kalora merupakan pimpinan MIT Poso setelah Santoso tewas pada tahun 2016 silam.
Baca Juga: Pasukan Marinir, Kostrad Hingga Tontaikam Dikerahkan Buru Kelompok MIT Pimpinan Ali Kalora
"Kita duga kelompok ini adalah pimpinan Ali Kalora," ucap Kombes Didik Supranoto.
Jenazah Briptu Herlis pun langsung dibawa ke RS Bhayangkara Palu pada Rabu (3/3/2021) sore untuk menjalani visum.
Pantauan di RS Bhayangkara, tiga personel Brimob Polda Sulawesi Tengah berjaga di depan pintu gerbang menuju ruang jenazah RS Bhayangkara Palu.
Sementara, empat personel bersenjata lengkap lainnya berjaga di longrong menuju ruang jenazah.
Jenazah Briptu Herlis rencananya akan duterbangkan ke kampung halamannya di Desa Kondara, Kecamatan Pangkue, Kabupaten Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara.
"Rencana akan ditebangkan malam ini, kalau tidak malam ini kemungkin besok pagi," kata Kombes Didik Supranato.
Baca Juga: Kelompok MIT Pimpin Ali Kalora Lari Dikejar Satgas Magado Raya, TNI: Kondisi Mereka Sudah Terdesak
Penulis : Tito-Dirhantoro
Sumber : Kompas TV