Semarang Banjir, Ganjar Pranowo: Saya yang Salah
Peristiwa | 24 Februari 2021, 15:16 WIBSEMARANG, KOMPAS TV - Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, mengaku bahwa dirinya adalah orang yang paling bersalah atas peristiwa banjir yang terjadi di sejumlah titik Kota Semarang, Jawa Tengah pada Selasa (23/2/2021).
Pernyataan tersebut dilontarkan Ganjar Pranowo melalui media sosial Twitter pribadinya dengan nama akun @ganjarpranowo.
Awalnya, Ganjar mengunggah sebuah video berdurasi 16 detik. Video tersebut memperlihatkan kondisi Stasiun Pompa Kalibaru, pada Selasa malam sesaat ketika Kota Semarang diterjang banjir.
Baca Juga: Nasib Puan Maharani di Bursa Capres Tak Sekinclong Ganjar Pranowo Berdasarkan Survei LSI
"Stasiun pompa kalibaru kota Semarang jelang malam tadi," kata Ganjar yang dikutip pada Rabu (24/2/2021).
Unggahan status Ganjar tersebut lantas dikomentari oleh warganet. Salah satunya Aditya Susanto dengan nama akun @aditya180204.
"Padahal kalau mau pak @ganjarpranowo bisa menyalahkan walikota lalu salahkan air kiriman Ungaran," demikian cuitan akun @aditya180204 pada pada Selasa (23/2) malam pukul 21.40 WIB.
Menanggapi cuitan tersebut, Ganjar lantas membalasnya. Ia mengatakan bahwa yang salah adalah dirinya terkait banjir yang terjadi di kota Semarang.
Baca Juga: Ganjar Pranowo Tinjau Lokasi Pengungsian di Pekalongan
"Saya yang salah. Yang lain sudah bekerja dengan baik," jawab Ganjar selang empat menit kemudian.
Dari hasil penelusuran, akun @aditya180204 tersebut diketahui baru dibuat belum lama ini, yakni Januari 2021. Adapun pengikutnya baru dua orang.
Tak hanya itu, akun @aditya180204 diketahui juga baru tiga kali mengunggah status. Dari tiga kali mencuit, dua di antaranya berisi informasi yang menyebarkan tautan kritik terhadap banjir di DKI Jakarta.
Hujan lebat selama dua jam menyebabkan banjir di Semarang, Selasa (23/2/2021) sore. Banjir ini menggenangi sejumlah tempat, termasuk Kompleks Gedung Gubernur Jawa Tengah.
Baca Juga: Terkait Warga yang Menolak Vaksinasi, Ganjar Pranowo: Persuasi dan Sosialisasi Lebih Penting
Dilansir dari Kompas.com, hujan mulai turun sejak sekitar pukul 16.00 WIB. Hujan itu memicu munculnya genangan air di kawasan Simpang Lima dan jalan-jalan protokol.
Banjir di kawasan Simpang Lima sempat mencapai ketinggian sekitar 50 cm atau setinggi lutut orang dewasa.
Para pengendara motor terpaksa turun dan menuntun kendaraannya yang mogok karena genangan air.
Banjir juga merendam Jalan Pahlawan. Polisi sampai menutup sementara jalan itu mulai dari air mancur hingga Simpang Lima dan mengalihkan lalu lintas.
Baca Juga: Viral Soal Pelajaran Sebut Ganjar Tak Pernah Shalat dan Tak Bersyukur, Ini Tanggapan Ganjar Pranowo
"Tinggi air tadi sudah sama dengan trotoar, sampai sekitar 50 sentimeter. Biasanya ini cepat surut," kata salah seorang petugas polisi.
Kompleks Gedung Gubernur Jawa Tengah juga ikut terendam banjir. Air sampai masuk ke dalam Gedung B kantor Pemerintahan Provinsi Jateng.
Namun, air tak sampai masuk ke dalam Gedung A yang menjadi kantor Gubernur Jateng.
Air akhirnya surut di kompleks kantor pemerintahan itu sekitar pukul 17.15 WIB. Ini setelah pihak Pemprov Jateng memperlebar lubang keluar air ke selokan.
Baca Juga: Ganjar Pranowo Angkat Bicara Terkait Kondisi Terkini dan Penanganan Banjir yang Melanda Jawa Tengah
Berdasarkan informasi dari Pusat Pengendalian Operasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Semarang, genangan air juga terpantau di Jalan Ariloka, Jalan Raya Kaligawe, Jalan Yos Sudarso, dan Jalan Raya Simongan.
Selain itu banjir juga merendam Jalan Pemuda, Jalan Imam Bonjol-Bundaran Bubakan, Jalan Citarum Selatan Kelurahan Bugangan, Jalan Tambak, dan Jalan Mpu Tantular.
Sebelumnya, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengatakan, banjir Semarang terjadi bukan hanya karena hujan.
"Jadi ini ada faktor kerusakan hutan dan alih fungsi lahan di gunung dan penurunan tanah (land subsidence) di pesisir pantai. Dan daerah Pantura Jawa Tengah ini termasuk yang penurunan tanahnya cukup mengkhawatirkan," tulis Ganjar, Selasa (16/2/2021).
Baca Juga: PPKM Tak Efektif, Ganjar Pranowo Usulkan Gerakan “Jateng di Rumah Saja”: Bukan untuk Takuti Warga
Ganjar mengaku banjir ini memerlukan langkah penghijauan tanah di pegunungan.
“Hal ini membutuhkan komitmen jangka panjang dengan memperbaiki tata kota serta reboisasi lahan di pegunungan,” ucap Ganjar.
Penulis : Tito-Dirhantoro
Sumber : Kompas TV