Tekan Polusi Udara di Jogja, Jogja Lebih Bike Ajak Warga Bersepeda
Peristiwa | 19 Februari 2021, 17:53 WIBYOGYAKARTA, KOMPAS.TV - ‘Jogja Lebih Bike’ ajak warga Yogyakarta atau Jogja bersepeda dalam kegiatan sehari-hari. Kampanye ini digelar guna mengurangi polusi udara di Yogyakarta yang disebabkan oleh kendaraan bermotor.
“Seiring dengan pertumbuhan laju motorisasi yang pesat, sumber bergerak atau transportasi darat terbukti menyumbang lebih dari 60% dari total emisi di Jogja,” kata Dr. Ir. Arif Wismadi MSc, Peneliti Senior Pusat Studi Transportasi dan Logistik Universitas Gadjah Mada (Pustral UGM), Kamis (18/2/2021).
Dari hasil survei yang dilakukan kepada 500 responden di Jogja, 88% warga masih sangat bergantung pada kendaraan bermotor, terutama sepeda motor. Menurut Kompas Data, hanya 2,6% warga Jogja yang telah aktif bersepeda dalam mobilitas harian (2020).
Ketergantungan warga pada sepeda motor membuat kualitas udara di Jogja terus menurun selama lima tahun terakhir dalam Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (2019). Bahkan, data polusi udara dari Kementerian Lingkungan Hidup menunjukkan kota ini hanya memiliki 50 hari dengan kualitas udara baik selama enam bulan di 2019.
Rata-rata kualitas udara Jogja dalam satu minggu terakhir berada dalam kondisi sedang atau moderate. Pada titik ini, masyarakat yang termasuk ke dalam kelompok sensitif atau rentan disarankan menggunakan masker untuk menghindari paparan polusi.
“Terdapat tiga opsi kebijakan untuk mengatasi permasalah ini, yaitu mengurangi jumlah atau jarak perjalanan, inovasi teknologi dan efisien, serta perpindahan ke moda transportasi yang ramah lingkungan,” tambah Dr. Arif.
“Jogja Lebih Bike tentunya merupakan inisiatif yang sangat baik karena mendorong masyarakat melakukan perubahan pilihan moda transportasi yang minim emisi.”
Inisiatif ‘Jogja Lebih Bike’ hadir sebagai gerakan bersama elemen masyarakat demi meningkatkan kesadaran warga akan kualitas udara, serta mendorong perubahan baik dari sisi kebijakan maupun perilaku masyarakat dalam memilih moda transportasi yang lebih ramah lingkungan.
Bekerja sama dengan Kompas Data, KompasTV, Pustral UGM, Nafas, Srengenge, Sego Segawe Reborn, dan lebih dari 24 komunitas pesepeda Jogja, Jogja Lebih Bike terus mendorong partisipasi warga Jogja untuk menciptakan udara bersih melalui kegiatan bersepeda.
Kesadaran dan Kerja Sama Masyarakat
Nurul Fatchiati, Peneliti Litbang Kompas menyatakan kesadaran warga Jogja terhadap turunnya kualitas udara sebenarnya sudah terbangun. Namun, mayoritas warga optimistis terhadap perbaikan kualitas udara di kota tersebut.
“Survei terhadap 500 responden di Jogja menunjukkan bahwa polusi udara ternyata termasuk dalam tiga isu terpenting bagi warga Jogja selain penanganan Covid-19 dan kriminalitas. Selain itu 62,5% masyarakat yang tinggal di kota Jogja menilai kualitas udara di lingkungannya tidak baik namun memiliki optimisme bahwa kondisi kualitas udara dapat membaik dalam beberapa tahun ke depan,” ungkap Nurul Fatchiati.
Mewujudkan optimisme tersebut, kampanye Jogja Lebih Bike digelar sebagai kontribusi kolektif dalam menciptakan udara yang lebih bersih. Jogja Lebih Bike mengajak warga Jogja untuk mengisi formulir komitmen di laman resmi www.jogjalebihbike.id.
Untuk membantu masyarakat mendapatkan data kualitas udara secara real-time, kampanye ini juga bekerja sama dengan Nafas, aplikasi dengan jaringan sensor kualitas udara terbesar di Indonesia. Berkat kerja sama ini, alat ukur kualitas udara berhasil dipasang di berbagai titik polusi, yakni Gondolayu (Tugu), Sayidan, Umbulharjo, Jembatan Janti, dan kampus UGM.
Piotr Jakubowski, Co-founder dan Chief Growth Officer Nafas menyatakan, “Data kualitas udara yang dapat diakses secara mudah dan real-time saat ini masih terbatas, padahal data kualitas udara menjadi penting untuk dijadikan acuan bagi masyarakat dalam beraktivitas, terutama bagi kelompok sensitif, misalnya anak-anak, orang lanjut usia dan orang dengan penyakit pernapasan. Data real-time kualitas udara dapat diakses secara mudah dan gratis melalui aplikasi Nafas maupun website Jogja Lebih Bike. ”
Tak hanya Nafas, Pustral UGM juga berkontribusi melakukan Studi Kelayakan Bersepeda (Bikeability Study) sebagai bentuk dukungan terhadap kampanye Jogja Lebih Bike.
Kampanye ini juga mengajak para pesepeda untuk membagikan cerita mereka dengan hashtag #jogjalebihbike di media sosial untuk mendukung dan mengajak seluruh masyarkat Jogja dalam gerakan ini.
Penulis : Elva Rini Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV