Fakta Pembunuhan Dalang Ki Anom Subekti, Terungkap dari Cangkir Kopi Hingga Pelaku Minum Pestisida
Kriminal | 12 Februari 2021, 04:30 WIBREMBANG, KOMPAS TV - Teka-teki pembunuhan yang menimpa seorang dalang bernama Ki Anom Subekti dan tiga anggota keluarganya yakni istri, anak dan cucunya akhirnya terungkap.
Dari hasil penyelidikan, polisi berhasil membekuk seorang yang diduga sebagai pelaku pembunuhan satu keluarga itu.
Adalah seorang pria berusia 43 tahun atas nama Sumani yang diduga sebagai pelaku tunggal pembunuhan tersebut.
Baca Juga: Detik-detik KKB Tembaki Polisi dari Atas Gunung Selama Dua Jam Usai Bunuh Tukang Ojek
Menurut catatan kepolisian, Sumani merupakan warga Desa Pragu, Kecamatan Sulang, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.
Kapolda Jawa Tengah, Irjen Ahmad Luthfi, mengatakan pelaku Sumani sudah ditetapkan sebagai tersangka atas kasus tersebut.
“Bukti-bukti dari identifikasi saintifik telah cukup bagi kami untuk menetapkan Sumani sebagai tersangka,” kata Luthfi pada Kamis (11/2/2021).
Luthfi menjelaskan, Sumani melakukan aksi pembunuhan terhadap Ki Anom Subekti dan keluarganya terdiri atas istri pada Rabu (3/2/2021) malam antara pukul 21.00 hingga 24.00 WIB.
Tiga anggota keluarga yang tewas tersebut ialah istrinya, Tri Purwati (53); putrinya, AS (12); dan cucunya, GLK (10). Mereka tewas dengan luka lebam dan pendarahan di area kepala.
Baca Juga: Kronologi Pembunuhan Gadis di Garut yang Tubuhnya Tertancap Bambu, Berawal Ngajak Balikan
Berdasarkan hasil autopsi yang dilakukan Tim DVI Polda Jawa Tengah terhadap korban pembunuhan di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah itu, keempatnya tewas usai dihantam benda tumpul lebih dari sekali di bagian kepala.
Diduga keempat korban dibunuh saat tidur. Proses autopsi digelar di kamar jenazah Rumah Sakit Dokter Soetrasno Rembang selama tiga jam.
Sebelum membunuh keempat korban, kata Luthfi, pelaku sempat bertamu ke rumah Anom Subekti. Sumani bermaksud membeli peralatan gamelan.
"Tersangka bertamu dan disuguhi kopi. Dari cangkir kopi itulah kami mendapatkan sidik jari (pelaku)," kata dia.
Ahmad Luthfi menyebut, Sumani melakukan pembunuhan terhadap para korban dengan benda tajam dan benda tumpul.
Baca Juga: Tega! Motif Pelaku Bunuh Gadis Di Garut Karena Cemburu dan Menuduh Korban Selingkuh
Benda tajam berupa arit sudah diamankan polisi sebagai barang bukti. Namun, benda tumpul yang digunakan pelaku hingga saat ini belum ditemukan.
Setelah melakukan pembunuhan, Sumani membawa pulang perhiasan emas berupa cincin, gelang, dan anting dari para korban. Selain itu, ia juga membawa uang sebesar Rp 13,1 juta.
Luthfi menambahkan, meskipun sudah mengamankan Sumani, pihaknya masih mendapati kendala, yakni tersangka yang belum bisa dimintai keterangan lebih lanjut.
Pasalnya, yang bersangkutan masih harus menjalani perawatan medis lantaran masih dirawat di ICU rumah sakit setempat.
Luthfi mengatakan, Sumani dirawat intensif di rumah sakit setelah melakukan percobaan bunuh diri dengan meminum cairan pestisida.
Baca Juga: Seorang Ibu di Lampung Diduga Bunuh Anak Kandung yang Berusia 9 Bulan
Menurut Luthfi, Sumani nekat melakukan demikian karena ketakutan diburu polisi usai menghabisi empat nyawa korban dalam satu malam.
Dalam kasus ini, polisi juga menemukan adanya fakta lain yakni terkait Sumani yang telah mentransfer uang senilai Rp 8 juta ke rekening atas nama Ratna Sari Dewi. Mengenai hal ini, polisi masih melakukan upaya penyelidikan lebih lanjut.
Selain menangkap Sumani, polisi mengamankan sejumlah barang bukti berupa ponsel, sebuah sabit, gelang perak, jarum emas, cincin emas, anting, buku rekening, hingga sepeda motor.
Untuk melakukan penyelidikan terhadap kasus ini, polisi sejauh ini telah memeriksa sebanyak 16 orang sebagai saksi.
Sebelumnya, dalang Anom Subekti (63) beserta istri, anak, dan cucunya ditemukan tewas di kediamannya, Padepokan Seni Ongkojoyo, Desa Turusgede, Kecamatan Rembang, Kamis (4/2/2021) sekira pukul 06.30 WIB.
Baca Juga: Polisi Temukan Sidik Jari Pelaku Pembunuhan Satu Keluarga di Rembang, Penyisiran Hingga 200 KM
Dalam keterangan awal, polisi menduga bahwa pembunuhan empat orang satu keluarga ini dilatarbelakangi karena motif dendam.
Hal ini lantaran dalam penyelidikan awalnya polisi tidak menemukan adanya barang berharga milik korban yang hilang. Namun belakangan ternyata ada sejumlah barang berharga yang hilang.
Penulis : Tito-Dirhantoro
Sumber : Kompas TV