Terungkap! Penjagal Kucing di Medan Ternyata Punya Katering
Peristiwa | 3 Februari 2021, 15:10 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Jagal kucing di Medan, Sumatera Utara ternyata memiliki bisnis katering. Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Animal Defenders Indonesia Doni Herdanu.
"Informasi tambahan, rumah terlapor adalah katering. Buat apa dagingnya. Apakah dagingnya dibuat untuk masakannya. Walaupun jadi bola liar di pikiran kita, kita bisa saja duga hal itu terjadi. Dengan penegakan hukum, maka yang dilindungi adalah masyarakat," kata Doni Herdanu di Mapolsek Medan Area, Selasa (2/2/2021).
Doni mengatakan sudah semestinya masyarakat memperoleh asupan daging yang aman dari katering, sekaligus bisa diketahui sumbernya.
Baca Juga: 1.200 Kucing Dijagal Tiap Tahun, Animal Defenders Indonesia: Dapat Timbulkan Penyakit
"Bisa dibayangkan kalau minimal sehari, dia kan jualnya 1 kg Rp70.000. Untuk 1 kg daging kucing yang dihilangkan kepala dan isi perutnya, 1 kucing beratnya paling banyak 300 gram. Maka, untuk 1 kg butuh 3,5 ekor," jelas Doni.
"Jika 15 tahun, silakan hitung. Berapa banyak potensi penularan penyakit yang ditimbulkan pada lingkungan," lanjutnya.
Hal yang juga harus dilakukan menurut Doni adalah edukasi kepada masyarakat tentang bahaya mengonsumsi daging kucing dan anjing.
Baca Juga: Viral Jagal Kucing di Medan, Gubernur Edy: Etika Buruk
Doni beranggapan orang yang mengonsumsi daging kucing adalah golongan tertentu yang kurang terdidik dan meyakini ada khasiat di dalam daging kucing.
Ia juga mengingatkan bahwa kucing dan juga anjing bukanlah bahan pangan. Menurutnya, orang yang mengedarkannya adalah seorang pelanggar aturan dan ia wajib dihukum. Apalagi hewannya curian.
Animal Defenders Indonesia mengatakan, mengonsumsi daging anjing dan kucing bisa berpotensi tertular penyakit. Begitu pun anggapan dapat menyembuhkan asma adalah mitos.
Baca Juga: Viral Jagal Kucing di Medan, Sherina Munaf: Ini Tak Pantas Terjadi di Indonesia
Penulis : Dian-Septina
Sumber : Kompas TV